Sumbawa Besar, Nuansantb.net- (20/05/2020)
Aksi nyata terus dilakukan oleh H. Muhammad Syafrudin, ST,. MM,. akrab disapa HMS, anggota DPR RI Fraksi PAN Dapil NTB 1 (Pulau Sumbawa). Baru saja sehari yang lalu melakukan pembagian 50.000 masker gratis dan paket sembako untuk para tukang Ojek, janda tua, fakir miskin. Kali ini HMS kembali menyalurkan ratusan zak beras kepada warga terdampak covid-19 di Kabupaten Sumbawa, Rabu (20/05/2020).
Bantuan tersebut secara langsung didroping oleh HMS melalui relawan sekaligus Kuasa Hukumnya Surahman. MD, SH,. MH,. ke sejumlah tempat, diantaranya di Universitas Samawa (UNSA) sebanyak 240 zak beras, Universitas Teknologi Sumbawa 20 zak, Desa Labuhan Burung 49 zak, Desa Terusa 4 zak dan Kecamatan Sumbawa 51 zak.
“Pembagian beras kali ini oleh HMS terhadap UNSA karena beliau merupakan Dewan Penyantun UNSA. Selain itu pemberian beras juga diberikan kepada masyarakat yang terkena dampak Covid-19 dan masyarakat yang tidak mendapatkan bantuan langsung dari Pemerintah seperti BLT, PKH, BPNT, dan sejenisnya:, ujar Man sapaan advocad muda ini.
Lanjut Man, kegiatan sosial ini dilakukan oleh H. Muhammad Syafruddin, ST,. MM,. atau akrab disapa HMS sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakatan dalam upaya penanggulangan penyebaran wabah Covid-19. selain itu, beliau telah mendonasikan 50 persen gajinya selaku wakil rakyat yang kini duduk sebagai anggota DPR-RI Dapil Pulau Sumbawa dari Fraksi PAN untuk membantu masyarakat pulau sumbawa karena terdampak pandemi covid-19, ungakapnya.
Bantuan yang disalurkan ke UNSA langsung diterima oleh Rektor Doktor Syafruddin, MM,. dan Ustad Drs. Syaichu Rauf sedangkan di Desa Terusa dan Desa Labuhan Burung masing-masing diterima oleh Kepala Desa setempat.
Kades Labuhan Burung, Iskandar Putra didampingi BPD, Kepala Dusun, Babinsa, Babinkamtibmas yang secara langsung menerima bantuan dari HMS menyampaikan terima kasih yang sangat mendalam karena warganya yang terkena dampak dari Covid-19 dapat terbantu dengan adanya bantuan HMS ini. Mengingat kegiatan atau pekerjaan yang dilakukan oleh masyarakatnya sangat terbatas karena adanya himbauan dari pemerintah tentang larangan keluar rumah, jelasnya. (Nuansa)
