Halal bi Halal Pengurus Partai Gelora Se-Nusantara, Anis Matta : Transisi Menuju Era Baru

oleh -933 Dilihat
oleh

Jakarta, Nuansantb.net- (01/06/2020)

Setelah melalui beberapa tahapan dalam proses pembentukan Partai Baru yaitu Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora Indonesia) yang diinisiasi oleh Anis Matta, Fahri Hamzah dan kawan-kawan, yang kini telah resmi berbadan Hukum tepatnya 26 Ramadhan lalu resmi ditanda tangani oleh Menteri Hukum dan Ham, para Pengurus Se-Nusantara pun merayakannya dengan Halal bi Halal bersama Ketum Anis Matta Waketum Fahri Hamzah dan diikuti oleh seluruh Pendiri, Pimpinan DPN, DPW dan DPD Partai Gelora Indonesia.

Dalam sambutannya, Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora Indonesia) Muhammad Anis Matta mengucapkan terima kasih kepada seluruh pengurus DPN, DPW, DPD dan DPC Se-Indonesia yang telah bekerja keras sehingga kepengurusan Partai Gelora dapat terbentuk di seluruh nusantara dari Sabang sampai Merauke.

BACA JUGA  Hari Anak Nasional 2022, Ketua Rafiq : Anak Adalah Harapan Masa Depan

Anis Matta mengatakan, dunia saat ini sedang dalam proses transisi akibat adanya pandemi virus Corona (Covid-19).
Transisi tersebut akan menuju era baru yang dimana akan mengubah model ekonomi baru dan bahkan pemimpin dunia yang baru.

“Dalam era baru itu nanti akan ada kemungkinan besar, kemungkinan kepemimpinan global baru, akan ada tata dunia baru, akan ada model ekonomi baru, dan salah satu variabel yang paling penting akan mempengaruhinya adalah angkatan teknologi baru,” kata Anis Matta dalam Halal bi Halal Partai Gelora Indonesia secara virtual, Minggu (31/05/2020).

Lanjut Anis Matta, setiap bangsa di dunia kini sedang diuji daya tahannya karena krisis yang dihadapi adalah krisis global berlarut, yaitu krisis yang akan berlangsung dalam waktu lama.

BACA JUGA  Banmus DPRD Sumbawa Tetapkan Jadwal Paripurna Ranperda Penyertaan Modal Daerah

Krisis tersebut merupakan suatu transisi panjang menuju suatu era baru. Dalam situasi ketidakpastian itu, akan muncul tekanan dan menimbulkan depresi.

iklan

“Jadi orang berhadapan dengan ketidakpastian dan pada waktu yang sama orang tidak mengetahui apa yang bisa kita lakukan,” ujarnya.

Anis menambahkan, jika proses transisi itu tidak berjalan dengan baik berpotensi memicu perang. Sebagaimana tercatat dalam sejarah, masa transisi dapat menimbulkan suatu peperangan.

“Dalam 500 tahun terakhir transisi-transisi seperti ini telah menyebabkan terjadinya paling sedikit 12 perang besar. Itu yang kita ingat mungkin perang dunia pertama dan kedua,” ujarnya.

“Tapi sebenarnya sepanjang 500 tahun terakhir ini jumlah perang yang besar yang terjadi sebelumnya ada sekitar 12 dari 16 konflik yang terjadi dalam setiap masa transisi seperti ini,” katanya.

BACA JUGA  Silmy Karim: Operasi Jagratara, Komitmen Imigrasi Pastikan WNA Patuhi Aturan

Kehadiran Partai Gelora diharapkan dapat memunculkan kepemimpinan global baru dalam tatanan dunia baru sebagaimana siklus dari musim perubahan yang akan dihadapi oleh kehidupan manusia kedepannya dan semuanya selalu ada harapan, tutup Anis Matta. (Nuansa)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.