Sumbawa Besar, NuansaNTB.id- Telah dua tahun lamanya Pandemi Covid-19 ini melanda Indonesia termasuk Kabupaten Sumbawa yang ada di NTB. Hampir seluruh sektor terkena dampak bukan hanya dari sisi kesehatan saja namun juga ekonomi.
Kebijakan Pemerintah Pusat yang mengharuskan setiap daerah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) membuat langkah warga menjadi terbatas sehingga ekonomi menjadi terpuruk dan gampang terkena penyakit.
Bila penyakit telah mengerongoti tentu akan menyebabkan tidak produktif dan imbas kepada gizi yang tidak dapat tercukupi.
Melihat keadaan demikian ditambah dengan kondisi keuangan Daerah yang terbatas membuat Bupati dan Wakil Bupati Sumbawa harus mencari cara agar permasalahan masyarakat dapat sedikit teratasi.
Melalui Koordinasi singkat Wabup wanita Pertama Sumbawa, Dewi Noviany, S.Pd,. M.Pd,. yang langsung menyentuh hati para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk menyisihkan sedikit tunjangannya guna membantu sesama. Hanya dalam waktu singkat, paket sembako langsung terkumpul.
Wakil Bupati Sumbawa, Dewi Noviany, S.Pd., M.Pd didampingi Kadis Kominfotiksan, Rachman Ansori, ME,. dan Moh. Akbaruddin S.STP., M.Tr.I.P selaku Kasubag Pembinaan BUMD dan BLUD Bagian Ekonomi Setda Sumbawa mengatakan, sebelumnya ia bersama Bupati telah menyalurkan bantuan sembako dan vitamin untuk tenaga medis (nakes) di sejumlah rumah sakit dan posyandu. Ini dilakukan sebagai bentuk dukungan dan perhatian terhadap tenaga medis yang menjadi garda terdepan dalam penyembuhan pasien covid.
“Sebelumnya kami telah sebar dan bagikan sebanyak 500 paket untuk tenaga kesehatan. Paket tersebut sumbangan dari BUMN, BUMD dan para pengusaha di Sumbawa,” kata Novi—sapaan akrab Wabup Kabupaten Sumbawa, saat ditemui di ruang kerjanya, Jum’at (13/08).
Sedangkan untuk masyarakat tak mampu dan terdampak Covid, lanjut Novi, pihaknya akan menyalurkan JPS Gotong Royong Sumbawa Gemilang. JPS ini berasal dari sumbangan pimpinan OPD lingkup Pemkab Sumbawa yang secara sukarela menyisihkan sebagian rezekinya untuk masyarakat. “Ini aksi spontan yang berangkat dari diskusi singkat,” ujarnya.
Sejauh ini sudah ada 100 paket yang terkumpul dan segera disalurkan kepada masyarakat tak mampu. Rencananya paket JPS Gotong Royong akan didistribusikan di sekitaran kota yang menjadi episentrum dan zona merah penyebaran covid. Ia pun berharap pemerintah kecamatan dan desa juga ikut melakukan hal yang sama.
“Sumbangan sukarela dari pimpinan OPD ini sebagai media untuk membangun kebersamaan dan melahirkan empati untuk masyarakat tak mampu. Dan hal seperti ini harus terus dibiasakan agar orang yang memiliki kelebihan dapat memberikan perhatiannya kepada orang yang kurang beruntung,” tutupnya. (Nuansa)