Sumbawa Besar, NuansaNTB.id- Menyikapi musibah kebakaran yang menimpa Lapas Kelas I Tangerang beberapa hari yang lalu, Direktur Jenderal Pemasyarakatan Reynhard Silitonga menerbitkan edaran yang meminta kepada seluruh satuan kerja Pemasyarakatan untuk melakukan pembenahan khusunya dalam bidang instalasi kelistrikan guna mengantisipasi terulangnya kejadian serupa.
Kalapas Kelas IIA Sumbaw M. Fadli, A.Md.IP., S.Sos., MM,. merespon cepat surat edaran tersebut dan memerintahkan untuk dilakukan pemetaan kondisi jaringan kelistrikan yang ada di Lapas.
“Guna membenahi dan menata ulang sejumlah instalasi yang ada di lapas, kami menggandeng PLN UP3 Sumbawa agar dapat membantu mengecek kondisi instalasi yang kurang layak untuk dilakukan peremajaan mulai dari bangunan perkantoran hingga kamar hunian,” terang Fadli kepada media ini, Rabu (15/09/2021).
Selain itu lanjut Fadli, Pengecekan juga dilakukan disetiap sudut jaringan listrik yang terdapat dibagian plafon agar dilengkapi dengan box pelindung kabel sesuai dengan arahan petugas PLN.
Sebenarnya kata Fadli, alat-alat pendukung telah tersedia sejak tiga bulan terakhir seperti Alat Pemadam Api Ringan (APAR) jenis Dry Chemical Powder dan Fireball yang disiagakan di sejumlah titik dianggap rawan percikan api dan juga telah disiagakan mobil tanki air guna mengantisipasi situasi tak terduga yang terkait dengan kebakaran.
“Untuk alat-alat pendukung dalam menghadapi kebakaran alhamdulillah kita sudah sediakan sejak tiga bulan lalu seperti Alat Pemadam Api Ringan (APAR) jenis Dry Chemical Powder dan Fireball. Selain itu juga ada disiagakan mobil tanki yang disertai dengan pengenalan dan pelatihan singkat tentang cara pengunaannya,” jelasnya.
Kedepannya Fadli merencanakan untuk menggelar simulasi secara menyeluruh yang melibatkan petugas maupun warga binaan terkait kebencanaan. Simulasi ini dimaksudkan agar seluruh elemen yang ada di Lapas Sumbawa Besar dapat memiliki kesadaran dan pemahaman dalam menghadapi situasi darurat jika sewaktu-waktu terjadi bencana.
“Kami ingin semua orang yang ada disini baik petugas maupun warga binaan sadar bencana, serta bisa memahami apa saja yang dilakukan jika menghadapi situasi darurat,” tutupnya. (Nuansa)