Kapolres Sumbawa : Menulis di Facebook Berbeda Dengan Hasil Jurnalistik

oleh -1087 Dilihat
oleh

Sumbawa Besar, NuansaNTB.id- Usai melaksanakan Bakti Sosial (Baksos) Pembagian Masker dan sarapan gratis yang digelar Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) bersama Polres Sumbawa dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumbawa, di depan SMAN 1 Sumbawa, Jum’at pagi (22/10)

Kapolres Sumbawa AKBP Esty Setyo Nugroho, S.IK,. selanjutnya mengajak Insan Pers menuju ruang Rupatama Polres Sumbawa membahas pentingnya keterlibatan Jurnalis dalam membantu kepolisian mewujudkan kondusifitas Daerah melalui pemberitaan yang benar, positif dan dapat dipertanggungjawabkan.

Kegiatan yang dikemas dalam bincang santai ini turut dihadiri oleh Waka Polres Kompol. Rafles P. Girsang, S.I.K,. Kasi Humas, AKP Sumardi, S.Sos,. Pengurus Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kabupaten Sumbawa, Wartawan yang tergabung dalam pengurus dan anggota Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumbawa.

BACA JUGA  Angin Puting Rusak 28 Rumah di Lantung, TNI-Polri Gelar Gotong Royong

Kapolres Esty pada kesempatan tersebut mengatakan bahwa, semua berita adalah fakta. Namun tidak semua fakta dapat diberitakan. Seperti berita yang berpotensi menimbulkan konflik dan perpecahan. Karenanya, Jurnalis atau wartawan diharapkan untuk memfilter setiap informasi yang hendak dipublis.

Semua orang bisa menulis terutama di Facebook, Twitter dan lainnya. Beritanya benar. Namun belum tentu bisa dipertanggungjawabkan dan pasti berbeda dengan hasil Jurnalis yang memiliki sumber jelas.

“Berita itu, Bisa saja menimbulkan pencerahan atau bisa saja perpecahan. Bisa memunculkan pemahaman bagi yang belum paham jadi paham dan bisa juga menimbulkan perselisihan,” ujar Kapolres.

iklan

Jurnalis atau Wartawan yang kredibel pasti memegang teguh Kode Etik Jurnalistik (KEJ). Dan dalam membuat berita tentu secara berimbang dan memastikan setiap informasi yang disampaikan akurat serta dapat dipertanggungjawabkan.

BACA JUGA  Lapas Sumbawa Sukses dalam Membina, Narapidana Terorisme Berikrar setia NKRI

“Untuk itu, harus ada perimbangan narasumber agar pembaca berita bisa mendapat informasi yang sempurna dan menyeluruh,” harapnya.

Kapolres berharap, kemitraan antara Polres Sumbawa dengan wartawan yang telah terbangun selama ini dapat terus dipupuk dan diperkuat. Wartawan dengan Polres dapat saling mengisi satu sama lain setiap saat.

Ketua PWI Sumbawa, Zainuddin mengungkapkan, saat ini PWI terus berupaya meningkatkan kompetensi para anggota. Salah satunya melalui Uji Kompetensi Wartawan (UKW).

Dari 40 anggota PWI baru sekitar 15 orang yang sudah dinyatakan berkompeten. Sisanya akan diikutkan pada UKW yang rencananya digelar bulan November 2021 dan Juni 2022 mendatang.

“Untuk pelaksanaan UKW ini, PWI telah membangun komunikasi dengan sejumlah instansi. Seperti Diskominfotik Provinsi NTB dan Dinas Perindustrian Provinsi NTB,” jelas Zen.

BACA JUGA  Didukung 14 Kecamatan, Hendri Sumarto Jurnalis Senior CNN Siap Maju Ketua PMI

Setelah semua wartawan dinyatakan berkompeten, PWI Sumbawa berencana menerapkan pola seperti disejumlah daerah. Di mana semua instansi pemerintah dihimbau untuk tidak lagi melayani wartawan yang belum bersertifikasi.

”Organisasi wartawan di Sumbawa banyak Pak Kapolres. Yang mengaku-ngaku wartawan juga banyak. Bahkan LSM pun pegang kartu pers. Tidak bisa kita tertibkan. Makanya kita UKW semua teman-teman ini sebagai pembeda dari mereka,” terang Ketua PWI. (Nuansa)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.