Sumbawa Besar, NuansaNTB.id- Trend laju perkembangan kasus Covid-19 di Kabupaten Sumbawa terus menunjukkan perbaikan, hal tersebut ditandai oleh konsistensi kasus yang terus terkoreksi.
Kepala Dinas Kominfotiksandi Kabupaten Sumbawa melalui Plt. Sekretaris Dinas Kominfotiksandi selaku Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi Utama Pemerintah Daerah, Jufrie, S.Si,. MM,. dalam keterangan persnya pada sabtu (23/10/2021) menerangkan, Berdasarkan basis data Covid-19 Kabupaten Sumbawa, semua indikator kesehatan masyarakat terkait Covid-19 baik indikator epidemiologi, indikator surveilans kesehatan masyarakat, maupun indikator pelayanan kesehatan, mengonfirmasi pergerakan tendensi data terpantau dengan postur semakin baik.
Dikatakan Jufrie, data pada bulan Oktober yaitu sampai dengan 23 Oktober 2021 ini, jumlah kasus konfirmasi (positif Covid-19) adalah sebesar 40 kasus dengan rata-rata angka harian 1,7 kasus. Angka tersebut jauh berkontraksi, jika dibanding dengan data kasus pada bulan September 2021 yang mencapai 122 kasus dengan rata-rata angka kasus harian mencapai 4 kasus. Catatan kematian kasus Covid-19 dalam 1 bulan terakhir berada pada angka paling rendah dengan nol kasus. Penambahan kasus dalam 2 minggu terakhir tercatat sebesar 3 kasus, jauh merosot dibanding dengan periode sebelumnya.
Lebih jauh dipaparkannya, Neraca harian kasus konfirmasi dalam 2 minggu terakhir berada pada tendensi sentral dengan modus nol kasus. Kasus aktif (masih positif) per 23 Oktober 2021, tercatat sebesar 5 kasus dimana 2 diantaranya merupakan kasus yang status perawatannya berada di luar daerah. Sehingga jumlah kasus riil dengan wilayah tempat perawatan berada di Kabupaten Sumbawa tersisa 3 kasus. Berdasarkan tempat perawatan 3 kasus aktif ini, 1 orang melakukan isolasi mandiri dan 2 orang sedang dirawat di rumah sakit masing-masing di RSUD Sumbawa dan RSMA, terang Jufrie.
Memperhatikan perkembangan kasus konfirmasi Covid-19 tersebut, Pemerintah Kabupaten Sumbawa tetap melakukan pemantauan aktivitas masyarakat untuk secara bersama-sama konsisten menjalankan protocol Kesehatan sebagai tatanan normal baru. Sinergitas semua pihak menjadi kunci utama dalam menekan angka konfirmasi Covid-19.
“Karena mata rantai infeksi kasus ini dipengaruhi oleh prilaku dan pola interaksi baik komunal maupun individu. Untuk itu, pemerintah tetap menekankan kedisiplinan menerapkan 5 M,” ucapnya.
Di sisi lain, sambung Jufrie, Pemerintah Daerah juga terus melakukan upaya percepatan vaksinasi. Apalagi tingkat capaian vaksinasi berdasarkan regulasi terakhir dari Kementerian Kesehatan menjadi indikator dalam penentuan level PPKM kabupaten/kota. Penetapan level wilayah berdasarkan Indikator Penyesuaian Upaya Kesehatan Masyarakat dan Pembatasan Sosial dalam Penanggulangan Pandemi COVID-19 yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan ditambahkan dengan indikator capaian total vaksinasi dosis 1 (satu), dimana level PPKM kabupaten/kota dinaikkan 1 (satu) level apabila capaian total vaksinasi dosis 1 (satu) kurang dari 40% (empat puluh persen). Tingkat capaian vaksinasi Kabupaten Sumbawa berada pada kisaran 33 persen untuk dosis 1 dan 17 persen untuk dosis 2. Sehingga yang sebelumnya Kabupaten Sumbawa berada pada PPKM level 2 dinaikkan menjadi PPKM level 3, urainya.
Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Sumbawa dan kita secara bersama tentu sangat berkepentingan untuk terus menurunkan level PPKM ini, mengingat hal ini menjadi indikator tingkat cakupan aktivitas yang diperbolehkan. Sehingga perubahan level PPKM pada level yang lebih tinggi tentu semakin mempersempit cakupan aktivitas masyarakat. Satgas Penanganan COVID-19 secara berjenjang menegaskan masyarakat bahwa fungsi vaksin COVID-19 untuk mencegah penularan, ataupun untuk mencegah seseorang yang sudah tertular agar tidak mengalami gejala yang buruk akibat terinfeksi virus.
“Upaya terbaik menghindari penularan COVID-19 adalah dengan disiplin protokol kesehatan dan melakukan kegiatan vaksinasi”, tutup Jufrie. (Nuansa/**)