Sumbawa Besar, NuansaNTB.id- Pengurus Cabang Nahdatul Ulama (PC NU) Kabupaten Sumbawa menggelar Konferensi Cabang (Konvercab) ke XVII. Kegiatan dilaksanakan di Sumbawa Grand Hotel selama 2 hari, yaitu 16 dan 17 Oktober 2021.
Dalam Konfercab kali ini, mengangkat tema “Menjaga Tradisi Mengukuhkan Jati Diri”. Pembukaannya dihadiri Bupati Sumbawa, Sekretaris Wilayah NU Provinsi NTB beserta jajaran Ketua dan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sumbawa, Anggota Forkopimda, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Sumbawa, Ketua MUI Kabupaten Sumbawa, Tokoh Agama serta Pimpinan Organisasi Kemasyarakatan.
Bupati Sumbawa, Drs. H. Mahmud Abdullah yang juga selaku Ketua Tanfidziyah PCNU Sumbawa dalam sambutannya mengatakan, penyelenggaraan Konfercab ini merupakan salah satu momentum yang bersejarah bagi warga NU di Kabupaten Sumbawa. Selain guna meneguhkan konsolidasi organisasi Jam’iyah An-Nahdliyah juga sebagai wahana silaturrahmi dalam rangka menjaga tradisi dan meneguhkan jati diri keislaman di Tana Samawa dengan Amaliyah Ahlussunnah Wal Jama’ah dalam bingkai NKRI.
Diungkapkan Bupati, tema yang diangkat dalam Konfercab selaras dengan visi “Sumbawa Gemilang Yang Berkeadaban”. Yakni berupaya membangun nilai-nilai karakter yang mampu menjadi haluan bagi pengejawantahan kehidupan bermasyarakat yang harmoni dan berkeadaban. Salah satunya dengan diterbitkan Perbub nomor 33 tahun 2021 tentang pendidikan karakter di Kabupaten Sumbawa.
“Kami berharap dengan pendidikan karakter ini nantinya dapat berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter peserta didik dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dengan nilai-nilai pembentukan karakter yang meliputi karakter dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia dan lingkungan,” ujarnya.
Bupati berharap, selain akan melahirkan kepengurusan baru PCNU Kabupaten Sumbawa, Konfercab ini juga akan melahirkan program kerja dan rekomendasi yang bermanfaat bagi kemaslahatan ummat maupun dalam mendukung suksesnya Pemerintahan Kabupaten Sumbawa yang Gemilang dan Berkeadaban.
Sementara itu, Sekretaris PWNU NTB – Aksor Ansori meyakini tahapan Konfercab akan seperti yang sudah disiapkan yaitu pembukaan mulai dengan pembacaan tata tertib, LPJ, Program, hingga pemilihan.
Ditegaskannya, dalam pemilihan tentu yang dikedapankan adalah musyawarah mufakat. Sehingga bisa lebih efektif.
“Musyawarah nya harus efektif, sehingga kerjanya lebih banyak di dalam 5 tahun mendatang,” jelasnya.
Diakuinya, banyak ulama dan tokoh-tokoh Sumbawa menjadi generasi awal yang membawa dan memimpin NU sejak dulu hingga ke wilayah barat.
“Ulama dan tokoh sumbawa ini menjadi generasi awal, membawa dan memimpin NU dulu sampai ke arah barat. Bahkan sebelum NU lahir dari abad 17, 18, 19 itu sudah banyak ulama-ulama di Sumbawa menuntut ilmu menjadi guru, menjadi imam besar Masjidil Haram, menulis kitab, mengajarkan kitab. Tidak hanya mengajarkannya di Indonesia, tapi mengajarkan ke ulama Asia Tenggara, pada ulama dunia, dan benua afrika,” terangnya.
Sebelumnya, Ketua Panitia Konfercab CVII PC NU Kabupaten Sumbawa – Syamsul Munir dalam laporannya menyampaikan, Konfercab diselenggarakan sebagai wahana konsolidasi pengurus tertinggi pada tingkat cabang. Tujuannya merekatkan kembali kebersamaan dan persatuan antar pemimpin, pengurus, kader dan warga NU untuk memperjuangkan visi organisasi secara maksimal.
“Tanpa persatuan tentunya akan melemahkan misi dalam mencapai tujuan bersama,” tutupnya. (Nuansa)