Sumbawa Besar, NuansaNTB.id- Nasib malang menimpa empat orang penambang emas tradisional asal Desa Gapit Kecamatan Empang dan Kakiang Moyo Hilir yang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia setelah terjebak selama 5 hari dalam lubang tambang sedalam kurang lebih 17 meter, Rabu (06/10/2021).
Informasi peristiwa tersebut dilaporkan oleh Plt. Kalak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumbawa, M Nurhidayat, ST,. yang terjun langsung membantu evakuasi empat mayat penambang emas dari dalam lubang di kawasan Plempat Lenying, Desa Gapit Kecamatan Empang tersebut.
Menurut Dayat sapaan akrab Plt. BPBD Sumbawa, informasi keberadaan empat penambang emas tersebut diterima dari Kades Gapit pada Selasa malam 05 Oktober 2021 sekitar pukul 21.00 WITA yang menyatakan ada empat orang penambang terjebak dalam lubang yang keadaannya sangat membahayakan nyawa mereka,” terangnya.
Atas informasi dari Kades Gapit ini, keesokan harinya, Tim BPBD langsung meluncur ke TKP dibantu petugas gabungan TNI Polri, sekitar pukul 15.00 WITA yang kemudian melakukan evakuasi keempat korban bersama masyarakat.
Lanjut Dayat, keempat orang tersebut dikabarkan mulai melakukan penggalian lubang emas hingga sedalam kurang lebih 17 meter sejak hari Jum’at 01 Oktober 2021. Namun kemudian entah kenapa (Belum diketahui penyebabnya-red) mereka malah terjebak.
“Saat ditemukan keempat korban sudah dalam keadaan meninggal dunia. Meninggalnya diperkirakan sudah sejak hari Sabtu 02 Oktober 2021. Untuk penyebabnya belum diketahui,” ungkap Dayat.
Adapun keempat penambang emas tersebut diketahui bernama Robi (21), Said (33), Ucok (29), ketiganya berasal dari Desa Gapit Kecamatan Empang, dan Silet (29) dari Desa Kakiang Moyo Hilir.
Setelah Tim gabungan berhasilĀ mengevakuasi keempat jenazah korban dari TKP selanjutnya dibawa menuju Puskesmas Empang, kemudian diserahkan kepada pihak keluarga. (Nuansa)