Sumbawa Besar, NuansaNTB.id- Guna meningkatkan level literasi keuangan perbankan syariah dan pemahaman para pelaku UMKM dalam mengakses permodalan, Bank NTB Syariah Sumbawa menggelar literasi keuangan syariah dan pelatihan UMKM dengan menggandeng Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) NTB dan DPC IWAPI Sumbawa. Kegiatan dilaksanakan di Aula Hotel Tambora, Sumbawa Besar, Jum’at (12/11/2021).
Hadir pada kesempatan tersebut, Ketua TP PKK Kabupaten Sumbawa Ny Sofia Noviantry Mahmud Abdullah, Deputy General Manager Komersial Divisi Komersial Ritel dan Mikro Kantor Pusat Bank NTB Syariah, Rivelino Satya Nugraha, Branch Manager Bank NTB Syariah Kantor Cabang Sumbawa Dra. Nining Kurniati.
Bupati Sumbawa diwakili Staf Ahli Bidang SDA dan Kemasyarakatan, Drs. Zainal Abidin, membuka secara resmi kegiatan. Bupati menyambut baik terselenggaranya kegiatan tersebut. Sebab menurutnya, pelatihan ini sangat relevan dilaksanakan untuk menambah wawasan dan pemahaman para pelaku UMKM tentang pentingnya inovasi dan kreativitas dalam meningkatkan daya saing UMKM, terutama di tengah masa Pandemi Covid-19.
“UMKM merupakan usaha mayoritas di Kabupaten Sumbawa dan diharapkan kegiatan ini pelaku UMKM dapat bersaing dengan pelaku Ekonomi lainnya serta dapat membuka lowongan pekerjaan bagi masyarakat secara luas,” Ucap Zainal Abidin.
Kedepan diharapkan, pelaku UMKM di Kabupaten Sumbawa dapat memiliki daya saing yang lebih tinggi daripada sebelumnya. Para pelaku UMKM harus siap, sebab jika tidak siap dan kurang memiliki daya saing, masyarakat akan dibanjiri barang-barang import, sehingga industri rumah tangga tidak mampu bersaing dan tidak memiliki pasar.
Kepada NuansaNTB, Deputy General Manager Devisi KRM Bank NTB Syariah, Revelino Satya Nugraha menjelaskan, tujuan dari literasi keuangan syariah dan pelatihan UMKM yang dilaksanakan ini adalah untuk meningkatkan level dari literasi. Sebab level literasi keuangan pada umumnya masih mencapai 38 persen kepada pelaku usaha UMKM.
“PR Bank Syariah secara nasional ingin agar level literasi keuangan dapat meningkat. Saat ini level literasi keuangan secara umum masih mencapai 38 persen, kepada pelaku usaha UMKM. Oleh karena itu, presiden kita, pak Jokowi meminta kepada otoritas itu untuk mendorong perbankan, baik perbankan umum maupun perbankan syariah untuk meningkatkan literasi keuangan dan inklusifitas keuangan,” jelasnya.
Selain itu juga, dengan adanya pelatihan ini lanjut Revelino, para pelaku usaha UMKM ini memiliki informasi yang konprehensif untuk mendapatkan akses permodalan dalam meningkatkan usahanya.
“Tahun ini dengan target kurang lebih 2.500 pelaku usaha UMKM, khususnya di bank NTB syariah. Kita menggandeng IWAPI NTB dan DPC kota maupun kabupaten se-NTB karena IWAPI merupakan organisasi atau asosiasi wadah dari perkumpulan tertua. Ada 650 ribu pelaku usaha UMKM di Provinsi, namun yang tercatat masih sebagian kecil. Kedepan kerjasama seperti ini akan kita lakukan dengan seluruh asosiasi,” ujarnya.
Dengan adanya pelatihan ini, para pelaku usaha UMKM dapat memiliki informasi akses permodalan di perbankan, khususnya Bank NTB Syariah. Selain itu juga, akan diberikan pendampingan tentang managemen keuangan, bagaimana memenuhi persyaratan untuk pengajuan pembiayaan, agar menjadi calon nasabah yang fisible dan pickable.
“Selama ini usaha yang dilakukan sangat sederhana. Ini yang kita lakukan pelatihan pendampingan, agar bisa menaikkan levelnya, dari mikro, kemudian kecil, jadi menengah, baru kemudian koorporasi. Nah ini masih dilevelnya usaha mikro,” tuturnya.
Ia mengungkapkan, secara nasional, pelaku usaha UMKM total sekitar 65 juta unit, dan 52 persen dimotori atau dinahkodai oleh wanita. Sehingga sangat pas rasanya dilakukan pelatihan ini. Tahun depan kegiatan serupa akan kembali dilakukan oleh Bank Syariah.
Adapun total penyaluran Bank NTB Syariah se-NTB mencapai sekitar 16 persen, dan hingga juni 2022 ditargetkan mencapai 20 persen dari total pembiayaan yang disalurkan.
Sementara itu, Ketua IWAPI DPC Sumbawa Hayati Zohran menyampaikan apresiasi kepada Bank NTB Syariah dengan adanya pelatihan ini. Semoga pelatihan serupa diharapkan terus dilakukan untuk memberikan pemahaman terkait akses permodalan kepada pelaku UMKM.
“Pelaksanaan literasi dan pelatihan UMKM dari Bank NTB Syariah, teman-teman sangat antusias sekali. Karena ini baru yang pertama kali dilakukan. Semoga kedepan terus berkelanjutan, seterusnya ada kerjasama. Bagi yang faham dan begitu kenal dengan perbankan system syariah. Lewat kesempatan pelatihan ini dapat ilmu dan bisa tahu apa perbedaannya (dengan bank konvensional) serta apa keunggulannya,” jelasnya.
Ia mengungkapkan, para pelaku UMKM mengharapkan adanya dukungan permodalan dari perbankan, khususnya Bank NTB Syariah. “Kita harapkan ada support nanti. Kita juga butuh modal untuk menunjang kelangsungan usaha. Supaya pelaku UMKM yang sedang kita bina bisa terbantu dari segi modal,” ungkapnya.
Saat ini menurut Hayati, DPC IWAPI Sumbawa telah membina 20-an UMKM yang bergerak diberbagai bidang usaha, seperti makanan dan kerajinan. “Ada 20-an UMKM yang dalam pembinaan IWAPI, terdiri dari usaha makanan dan tenunan kain dan total anggota ada sebanyak 58 orang. Tidak semuanya datang karena berhalangan hadir,” terangnya.
Agar pergerakan IWAPI lebih luas dan dapat merangkul lebih banyak lagi pelaku UMKM, kedepan, IWAPI Sumbawa akan menjalin komunikasi dengan Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sumbawa.
“Kedepan IWAPI akan coba mendata semua UMKM yang ada di Pulau Sumbawa dan siap bekerjasama dengan seluruh masyarakat maupun stakeholder yang ada di kabupaten Sumbawa, sehingga UMKM lebih baik lagi. Kita baru tiga bulan dikukuhkan. Kedepan kita juga akan bekerjasama dengan Diskoperindag Kabupaten Sumbawa,” tutupnya. (*)