Sumbawa Besar, NuansaNTB.id- Guna menginformasikan keberadaan Komunitas Masyarakat Peduli Sungai (KMPS) Kelurahan Bugis. Ketua dan beberapa anggota KMPS berkunjung ke ruang kerja Ketua DPRD Kabupaten Sumbawa Abdul Rafiq, Senin (08/11/2021).
Kepada media ini Ketua Komunitas Masyarakat Peduli Sungai Kelurahan Bugis Zainuddin SE, menyampaikan maksud kedatangannya adalah untuk bersilaturahim dengan ketua DPRD, dan dalam rangka sosialisasi aktivitas KMPS Kelurahan Bugis.
Bersama pengurus dan para Ketua RT mendatangi ketua DPRD untuk mendapatkan dukungan atau support dari beliau berkaitan dengan program yang akan kami lakukan, baik pada tahun ini maupun Tahun 2022.
Ada beberapa kegiatan awal yang kami laksanakan yang pertama adalah gotong royong membersihkan bantaran sungai dengan jangkauan wilayah KMPS Kelurahan Bugis yakni dari belakang Gereja Baithani sampai Marilonga, ujarnya.
“Sementara ini gotong royong saja yang bisa kami lakukan karena memang kami baru terbentuk dan kami tidak punya anggaran. satu-satunya cara yang bisa kami lakukan adalah bagaimana caranya membangkitkan atau merubah perilaku masyarakat yang dulunya sering membuang sampah di sungai, sekarang lambat-laun sudah tidak lagi. dan yang sangat berperan disini adalah para Ketua RT dan ketua RW, Sehingga Ketua-Ketua RT ini menjadi sub koordinator di wilayah RT masing-masing. RT menjadi motor penggerak keluarganya yang pertama untuk mendorong warganya melaksanakan giat rutin gotong royong, terus yang kedua melarang masyarakatnya untuk membuang sampah di sungai,” beber Zainuddin, Ketua KMPS Bugis.
Sampai dengan Sekarang sudah ada 200 orang yang menjadi anggota, yang berasal dari penduduk yang tinggal di sekitar bantaran kali. KMPS juga menjadi wadah penyampaian aspirasi warga bantaran kali, mirip mirip dengan DPRD lah, KMPS sebagai tumpuan menyampaikan aspirasi masyarakat, imbuhnya.
Kemudian ujar Zainuddin, KMPS ini terbentuk melalui arahan dari BWS Nusa Tenggara I melalui pengamat sungai yang ada di Sumbawa, nah, dari situ kami sudah di berikan SK pembentukan oleh Kelurahan.
Pembentukan KMPS Bugis ini berawal dari keprihatinan atas kondisi disaat bencana banjir yang terjadi di wilayah kabupaten Sumbawa ini, Kelurahan Bugis adalah yang paling parah terutama di wilayah Karang Bage dan rata-rata rumah yang ada disana yang paling banyak kena sehingga sangat pas jika KMPS sentralnya ada di Bugis, bebernya.
Atas apa yang kami lakukan semoga menjadi penyemangat daerah-daerah lain untuk membentuk Komunitas seperti ini, harapnya.
“Agar apa yang dilakukan terarah, Kami sudah menjalin koordinasi dengan pihak kampus khususnya Universitas Teknologi Sumbawa untuk membuat semacam MoU, karena kami juga ingin memiliki peta jalan untuk program kami, semacam Grand design. jadi kalau kita sudah memilikinya akan menjadi acuan kita untuk menata sungai dan pelaksana program yang mungkin akan berkaitan langsung dengan Kabupaten provinsi maupun pusat,” jelas Zain
Di dalam kesempatan tersebut hadir pula ketua RT 02 RW 3 Kelurahan Bugis. Ramli. Ketua RT 03 RW 02 Surya rojja. Ketua RT 02 RW 02 Kelurahan Bugis. Hermansyah SPd. dan Sumardin selaku Wakil Ketua RT 02
Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Sumbawa Abdul Rafiq merespon positif rencana dan keinginan KMPS Bugis. “Kami siap Dukung apa yang diprogramkan oleh Kelompok Masyarakat Peduli Sungai Kelurahan Bugis, karena upaya ini sejalan dengan program pemerintah daerah yakni Sumbawa bebas Sampah atau Zero waste,” Ucap Ketua Rafiq.
“Terbentuknya KMPS Bugis diharapkan menjadi percontohan di sungai-sungai yang melintas di Wilayah Daerah Aliran Sungai di Sumbawa, sehingga peta jalan yang dibuat akan dapat mewujudkan kapasitas KMPS Percontohan dengan SDM yang berkemampuan teknik, lingkungan hidup dan kelembagaan yang memadai untuk mendukung peran serta mereka dalam pengelolaan sungai” Imbuh Rafiq yang juga ketua DPC PDIP Sumbawa dan Ketua ikatan keluarga Lombok Sumbawa ini
Yang utama juga adalah keberadaan KMPS diharapkan akan meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan disekitarnya khususnya sungai agar terjaga dan memenuhi persyaratan kualitas dan kuantitas untuk kebutuhan masyarakat,” pungkasnya (*)