Sumbawa Besar, NuansaNTB.id- Menghadapi new normal atau kebiasaan baru, Satuan Pendidikan di Kabupaten Sumbawa, mulai menerapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) bagi jenjang PAUD, TK, SD dan SMP.
Selain menerapkan PTM, beberapa kegiatan yang selama ini ditutup seperti kantin sekolah, kegiatan ekstrakurikuler dan juga Imtaq dimasa pemberlakuan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas, sekarang sudah bisa dibuka kembali.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Sumbawa, Dr Muhammad Ikhsan Safitri, M.Si, saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (15/11/2021) mengatakan, sejak dua hari yang lalu, Dinas Dikbud sudah bersurat ke semua satuan pendidikan dan menerangkan bahwa Pembelajaran Tatap Muka (PTM) new normal sudah bisa dilaksanakan.
“Yang selama PTM terbatas masih ditutup seperti, Kantin sekolah, kegiatan ekstrakurikuler dan juga imtaq sekarang sudah dapat dibuka kembali, namun tentu dengan tetap menerapkan prokes,” ujar Doktor Ikhsan.
Melihat kondisi ini lanjutnya, sangat dimungkinkan karena berdasarkan aturan dua bulan pelaksanaan PTM Terbatas, bisa dievaluasi dan hasil evaluasi yang dilakukan Dinas Dikbud, ternyata PTM new normal ini sangat dimungkinkan untuk dilaksanakan.
“Ini juga untuk memenuhi kebutuhan siswa akan kegiatan ekstra, terhadap adanya kantin sekolah dan sebagainya. Namun ingat, penerapan prokes harus menjadi kunci dalam PTM new normal ini,” jelas Kadis Dikbud.
Meski PTM new norma ini sudah mulai diterapkan, Kadis Dikbud, mengingatkan agar sekolah tidak salah dalam menafsirkan kebijakan tersebut. Siswa yang masuk setiap harinya harus tetap dibatasi 50 persen, dengan pola sif-sifan atau on/off. Sebabnya, kondisi sekarang belumlah bisa dikatakan normal betul.
Penerapan PTM new normal, sudah menunjukkan adanya peningkatan satu tingkat dari status PTM Terbatas. Siswa yang masuk tetap 50 persen sebab belum normal sama sekali.
“Intinya, PTM new normal ini upaya kita memberikan merdeka belajar kepada guru dan tenaga pendidik agar dapat terus berkreasi. Tapi tetap dengan frame prokes,” terangnya.
Sementara untuk kegiatan ekstrakurikuler, Kadis Dikbud, menyerahkan sepenuhnya kepada sekolah mengatur jadwalnya. Namun, ia mengingatkan sekolah harus tetap memberikan jaminan keamanan kesehatan bagi siswa, sehingga mereka tetap bisa berprestasi di masa pandemi.
“Tetap berikan perlindungan maksimal kepada siswa, karena kualitas tanpa memperhatian itu (kesehatan siswa), buat apa,” ucap Kadis Dikbud. (red)