Sumbawa Besar, NuansaNTB.id- MTsN 2 Sumbawa, menjadi satu-satunya sekolah dari Provinsi Nusa tenggara Barat, yang mendapatkan penghargaan Adiwiyata Nasional Tahun 2021.
Informasi tersebut diumumkan melalui Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehuatan Republik Indonesia Nomor. 1079/MENLHK/P2SDM/SDM.2/2021 tentang Penetapan Sekolah Adiwiyata Nasional Tahun 2021.
Acara penyerahan penghargaan berlangsung secara virtual yang dilaksanakan di Aula Bappeda kabupaten Sumbawa, Jumat (24/12), yang diikuti oleh OPD terkait diantaranya Bappeda, Dikbud, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sumbawa, dan Kepala Sekolah MTsN 2 Sumbawa Besar.
Kegiatan penyerahan Penghargaan Adiwiyata Nasional Tahun 2021 yang dirangkaikan dengan pelaksanaan talkshow Perempuan dan Alam ini dilaksanakan oleh Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Penghargaan Adiwiyata adalah sebuah penghargaan yang diberikan bagi sekolah yang berhasil melaksanakan gerakan PBLHS (Peduli Dan Berbudaya Lingkupan Hidup di Sekolah) yaitu aksi kolektif secara sadar, sukarela, berjejaring dan berkelanjutan yang dilakukan sekolah dalam menerapkan perilaku ramah lingkungan hidup.
Sebelum mendapatkan perhargaan bergengsi yang diberikan langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia ini, telah dilakukan serangkaian penilaian bagi Calon Sekolah Adiwiyata Mandiri (CSAM) se-Indonesia yang meliputi berbagai kriteria diantaranya Perencanaan gerakan PBLHS, Pelaksanaan gerakan PBLHS dan Evaluasi gerakan PBLHS.
Dalam sambutannya, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Dr. Ir. Siti Nurbaya, M.Sc menjelaskan bahwa Adiwiyata merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah, mencakup penerapan perilaku ramah lingkungan hidup (PRLH), konservasi energi, konservasi air, pembelajaran pada mata pelajaran atau ekstrakulikuler, kebersihan, sanitasi dan drainase, penanaman dan pemeliharaan pohon, serta inovasi terkait PRLH.
Lebih lanjut, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia berharap agar kegiatan ini dapat menjadi wadah untuk mendorong dan membantu sekolah guna turut serta pada upaya pemerintah dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup disekolah, serta mengubah perilaku warga sekolah dalam budaya pelestarian lingkungan yang berkelanjutan, jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Pemerintah Kabupaten Sumbawa melalui Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran Kerusakan Peningkatan Kapasitas dan Keragaman Hayati, M. Rusdiansyah, SE Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sumbawa yang menyampaikan apresiasi bagi MTsN 2 Sumbawa telah berhasil meraih predikat sebagai salah satu Sekolah Adiwiyata Nasional Tahun 2021.
“Kami berharap kegiatan serupa dapat menjadi percontohan bagi sekolah-sekolah yang lainnya sebab Program Adiwiyata terbukti dapat menciptakan sekolah yang nyaman, aman dan sekaligus sebagai wadah dalam mencetak para generasi yang peduli dan berbudaya lingkungan untuk mendukung upaya pelestarian lingkungan hidup”, pungkasnya.
MTsN2 Sumbawa melalui Ibu Herni Yuliana, S.Pdi sebagai Pembina Adiwiyata menyampaikan, ada beberapa program yang dicanangkan untuk menjadi sekolah adiwiyata. Meliputi pengolahan sampah organik. Kemudian, kantin sekolah sedapat mungkin meminimalisasi penggunaan plastik, dan ada pemanfaatan plastik.
“Ini adalah perjuangan dan kerjasama instansi terkait dan siswa semua warga sekolah, baik guru maupun siswa, yang selama ini merintis menjadi Sekolah Adiwiyata,” ujarnya.
Ibu Herni berharap, program Sekolah Adiwiyata dapat terus berkelanjutan tidak hanya untuk menghadapi lomba. Program Adiwiyata digulirkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah, sebagai upaya pelestarian lingkungan hidup. Sehingga, lingkungan sekolah menjadi tempat pembelajaran yang nyaman untuk warga sekolah, baik guru maupun siswa.
“Semoga MTsN 2 Sumbawa dengan gelar sekolah Adiwiyata, tetap dapat menjaga lingkungannya, supaya tetap bersih dan memberikan kenyamanan pada proses belajar mengajar,” ungkapnya. (*)