Sumbawa Besar, NuansaNTB.id- Wakil Ketua I DPRD Sumbawa, Drs. Mohamad Ansori, akhiri reses di hari ke-4 di Desa Ngeru, Kecamatan Moyo Hilir, Sabtu malam (12/03/2022).
Reses kali ini dibanjiri aspirasi yang berkaitan langsung dengan pertanian. Ansori selaku salah satu pimpinan di DPRD Sumbawa juga diminta lebih lantang lagi dalam menyuarakan nasib petani.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh perwakilan pemuda Desa Ngeru, Amiruddin. Dia berharap Waka Ansori dapat membuat perubahan bagi nasib petani di Kabupaten Sumbawa.
Menurut Amiruddin, anjloknya harga gabah pada tahun ini dampaknya sangat besar bagi keberlangsungan hidup para petani, dimana untuk dapat bercocok tanam, para petani terlebih dahulu telah meminjam uang untuk membeli bibit, pupuk, obat dan kebutuhan lainnya.
Bila harga gabah tidak dapat distabilkan tentu petani tidak dapat membayar hutang bahkan bisa jadi tidak dapat menanam kembali pada tahun berikutnya.
“Mohon pak Waka Ansori dapat lebih lantang dan keras lagi dalam memperjuangkan nasib kami para petani,” ujarnya.
Selain Amiruddin, perwakilan tokoh masyarakat Desa Ngeru, Muhammad Syafii juga berharap agar Waka Ansori dapat mengatasi permasalahan petani seperti kelangkaan pupuk bersubsidi dan harga jual gabah yang sangat murah, kemudian dapat diperjuangkan satu titik sumur bor.
Selanjutnya bantuan untuk pembangunan masjid Nurul Taqwa Desa Ngeru, Moyo Hilir dan bantuan untuk para pemuda yang hobi olah raga.
Menanggapi semua aspirasi warga Ngeru, Waka Ansori memaparkan bahwa sejauh ini pemerintah sudah mengatur regulasi terkait pupuk subsidi. Untuk satu hektar sekian penggunaan pupuk.
Begitu juga dengan PPL nya yang selalu mengawasi namun yang menjadi masalah setiap tahun RDKK selalu muncul dan inilah salah satu yang menyebabkan pupuk menjadi langka.
Tetapi apapun itu, selaku Pimpinan DPRD, apa yang menjadi aspirasi masyarakat Desa Ngeru ini akan disampaikan dengan tegas kepada penentu kebijakan dalam hal ini eksekutif.
“Seluruh aspirasi ini akan kami tampung dan sebisa mungkin diperjuangkan dalam pembahasan APBD 2023 namun tetap mengutamakan skala prioritas yang paling dibutuhkan oleh masyarakat,” jelas Politisi Partai Gerindra yang murah hati ini.
Kemudian terkait masalah anjloknya harga gabah, dan diminta lebih lantang lagi dalam menyuarakan aspirasi masyarakat. Waka Ansori dengan lantang mengatakan di depan masyarakat Desa Ngeru, siap bersuara lebih keras dan lantang.
“Kami digaji untuk bersuara, menyuarakan apa yang menjadi permasalahan masyarakat namun DPRD bukan pengeksekusi kebijakan. Dan reses inilah salah wadah untuk mengetahui secara langsung apa yang menjadi kegelisahan masyarakat agar kami dapat bersuara lebih lantang memperjuangkan nasib rakyat,” tegas Waka Ansori.
Diakhir reses ini, Waka Ansori juga memberikan bantuan berupa 100 unit kursi dan uang tunai untuk membantu pembangunan masjid di Desa Ngeru.
Turut hadir pada reses ini, Kepala Desa Ngeru, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda dan para ibu-ibu warga Desa Ngeru, Kecamatan Moyo Hilir. (Nuansa/Ril)