Sumbawa Besar, NuansaNTB.id- Dalam rangka menanggulangi kasus TB tersebut, PKBI Sumbawa selaku penggerak program eliminasi TB di Sumbawa menggelar Rapat Koordinasi (rakor) dan Validasi Data Kader Komunitas bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa dan Puskesmas dari 10 Kecamatan, Kamis (17/3) di Aula H. Hasan Usman Kantor Bupati Sumbawa.
Di dalam kegiatan tersebut, PKBI Sumbawa mengundang pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa diwakili Wasor TB, pihak Puskesmas dan kader program eliminasi TB Sumbawa. Koordinator Program Eliminasi TB Komunitas SSR PKBI Cabang Sumbawa, Wawan Hermansyah, M.Pd menyampaikan, kegiatan ini bertujuan untuk membahas program eliminasi TB agar dapat berjalan secara sinergi dan maksimal, Eliminasi TB juga sangan mungkin dicapai dengan kerja-kerja kolaborasi semua pihak, ungkapnya.
Ditambahkan juga Kader-kader TB Komunitas saat ini dilapangan fokus pada penemuan-penamuan kasus baru, penyuluhan dan pendampingan pasien. Akan tetapi, ada saja kendala-kendala yang dihadapi dalam penanggulangan TB, seperti rendahnya jumlah pemeriksaan dan adanya stigma negative yang berlebihan terhadap pasien TB, sehingga ada bebeaa orang tertutup terhadap penyakit yang diderita. Selain itu juga masih kurangknya pemahaman masyarakat bahwa TB sangat bisa disembuhkan. Jika ada gejala-gejala seperti batuk, sesak nafas, berkeringat di malam hari tanpa sebab diharapkan segera memeriksakan diri ke layanan kesehatan terdekat dan pengobatan TB itu bisa diperoleh secara Gratis. Jelasnya.
Dalam kegiatan yang diikuti oleh kader komunitas TB Sumbawa ini juga turut mengupas tuntas mengenai permasalahan yang dihadapi para kader dalam proses investigasi kontak terhadap pasien TB. Taruna Satriadi, A.Md Kep menerangkan, Kader TB memiliki peran penting terutama dalam upaya penemuan, pemberian informasi dan pendampingan pasien TB.
Dalam hal penanganan penyakit TB, kader bertindak sebagai rujukan penderita ke Puskesmas setempat sehingga penemuan dan penanganan serta pengendalian TB dapat cepat dilakukan.
“Dalam proses investigasi kontak terhadap pasien di lapangan memang tidak mudah. Apalagi jika si pasien juga menderita penyakit lainnya,” terang Satria di sela kegiatan, kemarin.
Disinggung mengenai data kasus pasien TB di Sumbawa, Satria selaku Wasor TB membeberkan bahwa pada tahun 2019 ke 2020 jumlah kasus 347 kasus. Sedangkan, dari tahun 2021 ke 2022 ternyata peningkatan jumlah kasusnya mencapai 494 kasus.
Melihat adanya peningkatan jumlah kasus, diharapkan dengan adanya rakor ini diharapkan dapat lebih menggenjot kegiatan sosialisasi untuk menekan angka kasus TB di Sumbawa melalui bimtek. Terkait dengan evaluasi kinerja kader TB, Satria menegaskan bahwa itu dilakukan oleh pihak Puskesmas yang merupakan perpanjangan tangan Dinas Kesehatan Kota Sumbawa.
Adapun diinformasikan bahwa Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa hingga saat ini terus menyediakan layanan pemeriksaan dan pengobatan gratis terhadap masyarakat yang terdeteksi positif TB. “Kami ada obat gratis yang disediakan di Puskesmas dan RSUD. Silakan jika ingin melakukan pemeriksaan dan pengobatan untuk TB, ini gratis,” tegasnya. Ini senada dengan yang disampaikan oleh Koordinator Program Eliminasi TB Komunitas SSR PKBI Cabang Sumbawa. (Nuansa/**)