Kurikulum Merdeka, Pembelajaran yang Berpusat pada Anak

oleh -1942 Dilihat
oleh

Sumbawa, NuansaNTB.id- Sebanyak 55 peserta terdiri dari unsur Kepala Sekolah jenjang PAUD/TK, SD/MI hingga SMP/MTS dan pengawas di Kabupaten Sumbawa mengikuti kegiatan sosialisasi kurikulum merdeka, Rabu (23/03/2022) di Aula SMPN 3 Sumbawa.

Pemateri dalam kegiatan ini Kabid SD Dikbud Sumbawa Husnul Alwan, SPd., Kasi Kurikulum SMP Salahuddin, SPd., para pengawas dilingkup Dikbud dan Kemenag serta dibuka secara resmi oleh Kepala Kemenag Sumbawa H. Syamsun Ilyas, SAg.

Dalam kegiatan sosialisasi kurikulum merdeka ini terjadi perbincangan alot, sebagaimana yang disampaikan oleh Kepala Sekolah TK Negeri Pembina Sumbawa Maudara, SPd,. yang mengatakan bahwa, merdeka belajar itu bisa dilakukan dengan kolaborasi.

“Kurikulum ini menekankan pembelajaran yang berpusat pada anak, jadi bisa dilakukan dengan kolaborasi,” ujarnya.

Sebagai guru penggerak di Kabupaten Sumbawa, Maudara merasa tertantang menerapkan kurikulum merdeka. Ia sama sekali tidak mempermasalahkan anggaran dalam implementasi kurikulum.

BACA JUGA  Mahasiswa Asal Alas Sumbawa Raih Trofi Putri Mandalika Kebudayaan NTB 2021

“Kita gunakan apa yang ada dulu, karena pembelajaran bisa dilakukan di dalam maupun di luar kelas,” katanya.

Ia menjelaskan, Merdeka itu bagaimana eksplorasi apa yang ada termasuk dalam diri kita sebagai pengajar. Setelah itu, refleksi apa yang sudah dilakukan sehingga model pembelajaran anak bisa dirancang sesuai bakat dan minatnya.

iklan

Menurut Maudara, merdeka belajar bagaimana merubah mainset. Karena selama ini dipikiran, kalau ganti kurikulum butuh anggaran besar tapi sebenarnya sekolah bisa berinovasi dalam implementasi.

“Kita bisa perkuat kolaborasi antara orang tua dan guru,” ia juga meyakini kurikulum merdeka sangat sesuai diterapkan pada anak usia dini karena saat ini masa pemulihan pembelajaran pasca pandemi.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMPN 1 Plampang Mustaman, SPd,. mengatakan sosialisasi kurikulum merdeka dapat dilakukan melalui Kelompok Kerja Guru (KKG) agar meminimalisir biaya.

BACA JUGA  Didampingi Kalak BPBD, Bupati Sumbawa Resmikan Destana Desa Usar Mapin

“Gotong royong bisa jadi kunci dalam suksesnya sosialisasi dan pelatihan guru dalam pelaksanaan kurikulum merdeka,” usulnya.

Ia menyebutkan, dimensi kurikulum merdeka ini persis sama dengan Peraturan Bupati Sumbawa Nomor 33 tahun 2021 tentang pendidikan karakter. Perbedaannya, hanya bagian karakter mana yang ingin ditonjolkan dari peserta didik nantinya.

Disisi lain, Kepala Sekolah SDN 2 Labuhan Sumbawa, Zainab, SPd,. siap laksanakan kurikulum merdeka jika sudah diwajibkan oleh pemerintah baik pusat maupun daerah.

Ia masih mempertimbangkan pelatihan harus dilakukan segera pada guru, kemudian beli buku yang baru.

“Kami tadi diminta daftar dulu secara mandiri,” tapi saya takut kalau daftar sementara belum siap bagaimana jadinya,” imbuh Zainab.

BACA JUGA  BPBD Sumbawa Terima Bantuan Lima Unit Mesin Pemadam

Sedangkan salah satu Guru SMPN 5 Labuhan Badas Jumadi, SPd., merasa sulit implementasi kurikulum merdeka. Hal itu karena akses internet muncul tenggelam bahkan listrik baru nyala saat malam hari.

“Lokasi sekolah kami di Pulau Medang. Infrastruktur kami belum mendukung dan kami masih gunakan ceramah dalam pembelajaran meskipun sudah gunakan kurikulum 13,” katanya.

Jumadi berharap ada akses perbaikan infrastruktur agar sekolahnya bisa mengejar ketertinggalan dari sekolah lain yang ada di pusat kecamatan.

Lebih jauh, menurut Pengawas SD Juna Idaman, MPd., untuk implementasi kurikulum merdeka diharapkan ada pelatihan lanjutan bagi guru. Selain itu, perlu juga bantuan modul tentang penjelasan kurikulum merdeka.

Berdasarkan informasi, kurikulum merdeka baru dilauncing untuk menyempurnakan kurikulum prototipe oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. (Nuansa/SG)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.