Kadis Pertanian Sumbawa Tegaskan, Pengadaan Bibit Bawang Merah Sesuai Ketentuan

oleh -71 Dilihat
oleh

Sumbawa Besar, NuansaNTB.id- Proses pengadaan bibit bawang merah tahun 2022 di kabupaten sumbawa dipertanyakan dan membuat kericuhan terjadi. Terkait hal tersebut, Dinas Pertanian Kabupaten Sumbawa bersuara.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sumbawa, Ni Wayan Rusmawati dalam keterangannya kepada media, Selasa (05/04/2022) mengatakan bahwa, proses pengadaannya bibit bawang merah tahun ini sudah sesuai ketentuan yang berlaku.

Menurut Kadis, pengadaan bibit bawang tahun ini merupakan program APRN yang diperuntukkan bagi 385 hektar lahan pertanian. Dimana 45 hektar diantaranya untuk pengembangan penangkar benih yang pengadaannya dilakukan melalui E-Katalog.

“Terkait pengadaan menggunakan metode E-Katalog, itu mengikuti Perpres nomor 16 tahun 2018,” ujarnya.

Adapun mengenai pemberitaan bahwa bibit bawang itu berasal dari Bima, Kadis Rusmawati mengatakan, hal tersebut tidak benar. Sebab, dia sendiri mengawal pendistribusian bibit itu ke Sumbawa.

“Saat mengantarkan bibit, supir truk yang berasal dari Jawa itu kelolosan lantaran tidak tahu jalan. Namun akhirnya belok lagi sehingga dikatakan bahwa dari bima. Ketiga sopir itu surat jalannya lengkap. Ada penyebrangan dari Surabaya, dari Lombok ke Sumbawa. Ada semua lengkap,” jelas Kadis Rusmawati.

Dalam pelaksanaan program ini, kata Kadis Rusmawati, pihaknya sangat berhati-hati. Selain merupakan pembelajaran baginya selaku kepala dinas yang baru. Dalam pelaksanaannya, meminta pendampingan dari pihak Kejaksaan, Kepolisian dan TNI. Namun Kadis Rusmawati berterimakasih atas kritik dari berbagai pihak. Sehingga, pihaknya bisa bekerja lebih baik lagi kedepannya.

BACA JUGA  Gubernur NTB Apresiasi Clean Up Rinjani Telkom

Sementara itu, Sukiman selaku PPK proyek pengadaan bibit bawang tersebut menambahkan, perbedaan E-Katalog dan tender, merupakan perbedaan metode saja. Sesuai ketentuan, ada metode pengadaan yang terdiri dari E-purchasing atau E-Katalog dan tender,

Sesuai ketentuan, ada metode pengadaan yang terdiri dari E-purchasing atau E-Katalog, pengadaan langsung, penunjukan langsung dan tender. Sementara proses yang dilakukan dalam pengadaan ini adalah E-Katalog. Yakni proses pengadaan melalui elektronik. “Jadi seperti belanja online. Prosesnya dilakukan melalui elektronik,” jelas Kiman.

Menurutnya, E-Katalog ini muncul dari LKPP sendiri. Dimana E-Katalog ini berasal dari proses yang cukup panjang dari Kementerian Pertanian dan LKPP. Jika berbicara tender, adalah metode yang dilaksanakan melalui ULPBJP. Dimana ada pokja yang dibentuk guna proses tender itu.

Dijelaskan bahwa pada Januari lalu, Dinas Pertanian Kabupaten Sumbawa sudah memasukan semua kegiatan UPLAND ini ke program untuk ditender. Pada Februari, terbitlah surat dari ifars. Dimana pengadaan benih bawang merah untuk pembibitan atau penangkaran adalah melalui tender. Sementara pengadaan bibit untuk konsumsi dilaksanakan melalui E-Katalog.

Atas dasar inilah, pihaknya mengkaji ulang tender tersebut. Pada akhir Februari, dia bersurat ke kepala dinas. Melalui sejumlah kajian, diusulkan agar tender ini diubah menggunakan E-Katalog. Dalam hal ini, banyak aturan yang digunakan. Karena dengan E-Katalog ini prosesnya cepat, aman dan jelas barangnya.

BACA JUGA  Jelang Pilkades Serentak 2022, DPMD Usul Perubahan Perbup Perangkat Desa

Dalam Peraturan Lembaga (Perlem) nomor 9 tahun 2021, proses pengadaan diutamakan menggunakan E-Katalog. Sebagai acuan, dalam Perlem 11 tahun 2021, dijelaskan bahwa PPK melaksanakan pengadaan menggunakan E-Katalog yang nilainya di atas Rp. 200 juta. Selaku PPK, Kiman selalu melaksanakan pekerjaan berpatokan pada semua metode dalam program pembenihan UPLAND ini.

Disinggung mengenai pengadaan yang berbenturan dengan jadwal tanam, dimana pengadaan benih bawang ini sudah ditentukan jadwal tanamnya. Yakni pada akhir Maret, awal April dan akhir April. Dengan kondisi ini, tentu proses yang dilakukan harus cepat bisa didistribusikan kepada kelompok tani.

Sementara itu, Tim Teknis dari CV. Sudah Ada selaku penyedia barang, Dian Alex Candra mengatakan, pengadaan barang sesuai dengan E-Katalog. Dijelaskan, apabila barangnya sudah ada dalam E-Katalog, kemudian dilakukan pengadaan dengan proses tender, maka PPK dan KPA-nya kedepan akan bermasalah.

Karena sesuai Perpres nomor 16 tahun 2018, metode pengadaan barang diutamakan menggunakan E-Katalog. Barulah kemudian menggunakan penunjukan langsung, apabila nilainya dibawah Rp 200 juta. Kemudian tender cepat dan tender sederhana seperti yang dikerjakan.

Jadi kebetulan di Januari itu sudah dibuka pendaftaran E-Katalog sektoral. Dimana E-Katalog sektoral itu seluruh benih pertanian sudah ada. Termasuk varietas bawang merahnya semua ada. Hanya saja tidak ada yang label ungu yang tersedia. Yang ada hanya label biru. Jadi yang di E-Katalog label biru sesuai dengan yang kebutuhan Dinas Pertanian Sumbawa.

BACA JUGA  Hadiri Pelepasan KKL UNSA 2023, Dandim Sumbawa Berikan Pembekalan Wasbang

“Kalau untuk kesiapan benih, Insya Allah kita sudah berani tayang di E-Katalog sebelum tender. Karena sebelumnya ada verifikasi faktual, ada verifikasi yang terjun langsung ke lapangan, ketersediaan kita setiap bulan dipantau. Yang namanya benih itu sudah ada di gudang dan ada labelnya bukan yang ada di tanaman. Jadi yang namanya benih itu yang sudah di dalam gudang itu dan sudah ada labelnya. Bukan yang ada ditanaman. Jadi benih yang di gudang itu sudah dalam stok, bukan benih yang masih tanaman,” terang Alex.

Dia menegaskan bahwa ketersediaan benih dari pihaknya sudah ada. Karena yang tersedia di gudang itu yang benar-benar jadi benih. Jadi kapan pun pihaknya siap melakukan pengiriman.

“Selain sumbawa kita sudah selesaikan dua tahap dari kementerian tahap pertama. Itu ada lima kabupaten, jumlahnya 150 ton. Sampai hari ini yang sudah berkontrak 710 ton. Tapi kalau stok yang sudah ready di gudang 450 ton. Sumbawa sudah mulai droping,” pungkasnya. (Nuansa)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.