Sumbawa, NuansaNTB.id- Ketua DPRD Kabupaten Sumbawa Abdul Rafiq menghadiri acara Pelantikan santri dan santriwati Baru sekaligus Pembukaan Tahun ajaran baru 2022/2023 Pondok Pesantren Modern Internasional Dea Malela Sumbawa NTB, Sabtu (02/07/2022).
Turut hadir pada kegiatan tersebut Plt. Duta besar Malaysia untuk Indonesia, Datuk Muhammad Azran Syafiq, Pimpinan Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor, KH Hasan Abdullah Sahal, Sekretaris Daerah Kabupaten Sumbawa Drs. H Hasan Basri, MM,.
Hadir pula Ketua Ikatan Wali santri PMI Dea Malela, Wirawan Ahmad S.SI.M.Si., Pimpinan Pondok pesantren Al-Ikhlas yang juga Ketua Forum Pondok Pesantren Alumni Gontor. Dr KH Zulkifli Muhadli dan para wali santri.
Ketua Rafiq kepada media ini memberikan Apresiasi yang sangat besar atas kiprah pondok pesantren modern Internasional Dea Malela di Kabupaten Sumbawa.
“Melihat perjalanan Pembangunan Pondok Pesantren Dea Malela yang ke-6 tahun ini, setiap tahun terus berkembang, baik dari segi pembangunan fisik serta penataan area pondok maupun kwalitas pendidikannya,” ujar Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sumbawa ini.
Lanjut Rafiq, PMI Dea Malela juga telah banyak memberikan kontribusi langsung terhadap Pembangunan Bangsa dan Daerah di mata Dunia, karena berkatnya sumbawa semakin dikenal di Dunia luar.
Sebagaimana yang dipaparkan tadi, ada 300 santri yang menimba ilmu berasal dari berbagai daerah baik dari Kabupaten Sumbawa, Bima, Dompu bahkan dari Luar Negeri. PMI Dea Malela juga sudah tiga kali mewisuda santrinya serta telah mengantarkan santri menapaki jenjang pendidikan di luar negeri seperti negara Russia, Korea Selatan, Arab Saudi, Kairo dan Amerika Serikat serta negara lainnya.
“Tentunya dengan progres tersebut, kita berharap Pemerintah Daerah dapat memberikan perhatian lebih terhadap keberadaan Pondok Pesantren Modern Internasional Dea Malela terlebih dalam hal pembangunan pasti butuh support dari Daerah baik Kabupaten maupun Provinsi,” jelas Rafiq.
Semoga dengan keberadaan PMI Dea Malela, anak-anak Sumbawa yang menimbah ilmu di pesantren ini kelak akan menjadi pemimpin pada masanya nanti.
“Saya yakin dengan Kurikulum yang ada di Dea Malela akan melahirkan pemimpin bangsa dan Santriwati yang ada akan mampu berkiprah lebih, tidak hanya menjadi istri dan ibu rumah tangga yang sukses tapi juga dapat melahirkan generasi yang cerdas, beriman ,dan berakhlakul Karimah” harap Rafiq.
Sebelumnya, Prof Dr H. Din Syamsudin MA., selaku pendiri yang didampingi Pimpinan Pondok Pesantren Darussalam Gontor membuka secara secara resmi pelantikan santri baru dan pembukaan pendidikan tahun 2022 /2023 PMI Dea Malela.
Prof. Din sapaan akrab Mantan Ketua Umum Muhammadiyah, mengucapkan syukur dapat melantik santri baru PMI Dea Malela untuk tahun ini setelah melalui masa orientasi santri sekaligus pembukaan tahun pendidikan 2022/2023.
Pondok Pesantren Modern Internasional Dea Malela ini kata Prof Din, merupakan wujud dari mimpi dan ambisi untuk adanya center education, pusat keunggulan pendidikan di dunia Islam yang berada di lembah peradaban Olat utuk Desa Pemangong, Kecamatan Lenangguar, Kabupaten Sumbawa.
“Alhamdulillah dalam 6 tahun perjalanannya, PMI Dea Malela dapat menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran dengan baik dari waktu ke waktu. kami bertekad untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang didukung oleh sekitar 42 pendidik yang berasal dari berbagai disiplin ilmu, mereka tidak hanya mampu pada mata pelajaran di ruang-ruang kelas tetapi menjadi pendidik bagi sekitar 300 santri,” ungkap Prof Din.
Para pendidik ini lanjutnya, direkrut bukan sekedar pendidik saja tetapi sebagai pejuang dan pengabdi karena merekalah yang akan ikut menentukan warna dari pendidikan di PMI Dea Malela. Dari tiga kali wisuda, alumni SMA Dea Malela, telah melanjutkan studinya dibeberapa perguruan tinggi di luar negeri.
“Tahun lalu ada yang sudah diterima di Rusia serta Universitas di Turki. Semua ini patut kita syukuri sekaligus sebagai laporan kepada pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor Insya Allah 4 dari santri PMI Dea Malela, akan dapat melanjutkan studinya di Universitas Al Azhar di Kairo juga di Universitas Raja Saud di Riyad Saudi Arabia, Universitas di Korea Selatan dan juga di Nourth American University,” terangnya.
Adapun harapannya, pada tahun-tahun yang akan datang, tamatan SMA Dea Malela akan lebih menyebar ke berbagai perguruan tinggi baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Sebagaimana mimpi dibalik pendirian Pondok adalah untuk menyediakan kader-kader, ilmuwan-ilmuan muslim yang akan berperan dalam kebangkitan dan kemajuan peradaban Islam.
“Kita semua bertekad sebagaimana Yel-Yel dari para santri, keyakinan kita semua, kita mimpi dan ambisi untuk mendirikan pusat keunggulan pendidikan di dunia islam akan dapat terwujud di lembah peradaban Olat Utuk ini,” harap Prof Din.
Prof Din juga mengharap doa, sebagaimana mimpinya yang tertunda yaitu sebuah Universitas Internasional Dea Malela yang rencananya akan berdiri berdekatan dengan Pondok dalam waktu satu atau dua tahun ke depan.
“Terima kasih kepada para Kyai khususnya Pimpinan Pondok modern Darussalam Gontor yang selalu memberi motivasi dan menjadi inspirasi bagi kita semua dan juga kepada para pendidik yang telah berdedikasi, saya tahu pasti mereka berada di sini untuk menjadi bagian dari kebangkitan peradaban Islam,” pungkasnya.
Kegiatan tersebut juga mendapat wejangan dari Pimpinan Pondok Pesantren Darussalam Gontor, beberapa tokoh bangsa dan negara sahabat diantaranya dari Plt. Duta Besar Malaysia yang menyempatkan hadir secara langsung, serta sambutan secara virtual dari Duta Besar Rusia, Ketua MPR RI, Ketua DPR RI, Ketua DPD RI, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Ketua DPRD Provinsi NTB dan Sahabat dari Negara Jepang, dan Negara lainnya. (Nuansa/Yd)