Sumbawa Besar, NuansaNTB.id- Bahas rencana investasi Pengembangan Budidaya Udang Bebas Karbon di Kabupaten Sumbawa, Bupati Drs. H. Mahmud Abdullah bertemu pihak perusahaan Korea Selatan di ruang rapat H. Hasan Usman Lantai I Kantor Bupati Sumbawa, Rabu (03/08/2022).
Turut hadir pada pertemuan tersebut, Direktur PT. Icenergy Institute, Direktur The Energy, Direktur Companywee, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Kab. Sumbawa, Kepala Dinas Peternakan, Kepala Dinas Perikanan, serta OPD terkait.
Bupati Sumbawa pada kesempatan tersebut menyambut baik pihak perusahaan asal Korea Selatan yang ingin berinvestasi Pengembangan Budidaya Udang Bebas Karbon di Kabupaten Sumbawa.
Menurut Bupati, potensi budidaya tambak di Kabupaten Sumbawa ada seluas 10.375 Ha, pemanfaatan baru 3.695 Ha (35,62%) dengan produksi udang pada tahun 2021 sebanyak 127.000 ton dan sebagian besar hasilnya dikirim ke luar daerah.
Namun lanjut Bupati, yang perlu menjadi perhatian bersama yaitu terkait pengembangan budidaya udang adalah isu lingkungan dengan adanya pencemaran sisa hasil buangan tambak udang ke perairan umum.
Bupati berharap kepada calon investor dapat memperhatikan teknologi budidaya tambak udang yang ramah lingkungan sehingga SDA sumbawa tetap lestari.
“Kepada jajaran Dinas Kelautan dan Perikanan serta pihak-pihak terkait lainnya untuk terus melakukan pembinaan kepada pelaku usaha dan masyarakat dengan melibatkan pihak kecamatan dan desa sehingga tujuan akhir pembangunan yakni meningkatkan kesejahteraan masyarakat dapat kita wujudkan tanpa mengabaikan aspek lingkungan,” pungkas Bupati.
Sementara, Direktur PT. Icenergy institute, Ilyas Taufiqurrahman, menjelaskan tujuannya berinvestasi tambak udang di Kabupaten Sumbawa dengan menawarkan sistem baru yakni dengan sistem udara.
Dengan sistem baru ini kata Ilyas, hasil dari air maupun pakan bisa untuk kolam ikan biasa serta bisa juga untuk pembuatan hidroponik dan tanaman-tanaman lainnya. Airnya juga bisa digunakan untuk areal pertanian.
“Yang tidak kalah pentingnya lagi, ini menggunakan sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang akan membantu dalam hal menghemat energy listrik dan bisa menghasilkan 2 kali lipat dari tambak intensive yang ada saat ini,” jelasnya. (Nuansa/**)