Sumbawa Besar, NuansaNTB.id- Pemerintah Kabupaten Sumbawa melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan terus berupaya menjaga, melindungi dan melestarikan budaya sumbawa.
Salah satunya melalui Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) yang dilaksanakan oleh satuan pendidikan se-kecamatan Moyo Hulu yang akan berlangsung selama tiga hari mulai Senin 26 hingga Rabu 28 September 2022.
Kegiatan Festival seni budaya tunas bahasa ibu yang digelar di halaman SDN Berang Rea, Kacamata Moyo Hulu ini mengangkat tema “Sajan Maras” yang merupakan singkatan dari Batuter, Rabalas Lawas, Satera Jontal dan Sakeco.
Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sumbawa yang diwakili oleh Kepala Bidang Kebudayaan, Sutan Syahril, S.Sos,. pada kesempatan tersebut mengatakan, Festival seni budaya tunas bahasa ibu merupakan media apresiasi kepada para peserta program revitalisasi bahasa daerah yang dilakukan secara berjenjang mulai dari sekolah atau komunitas belajar di tingkat kecamatan, kabupaten/kota, dan provinsi.
Revitalisasi Bahasa Daerah sudah diluncurkan Mendikbudristek pada tanggal 22 Februari 2022 lalu.
“Saya berharap agar budaya samawa terus kita jaga, lindungi, serta melestarikannya. Upayakan dapat selalu berkolaborasi dengan seniman-seniman di wilayah masing-masing,” ujar Sutan Syahril.
Sementara itu Rusdianto, S.Pd., SD,. selaku ketua panitia Festival tunas bahasa ibu menjelaskan, hajat dari kegiatan ini adalah menyeleksi agar moyo hulu mendapatkan artis-artisnya untuk dapat bersaing di tingkat kabupaten.
Selain itu juga, dengan adanya kegiatan ini baik guru, kepala sekolah maupun siswa ikut termotivasi untuk melestarikan budaya sumbawa.
Kegiatan ini lanjutnya merupakan filosofi yang diinginkan dalam revitalisasi bahasa yang diprogramkan Dinas Dikbud Kabupaten Sumbawa melalui Bidang Kebudayaan.
“Ada 4 macam kesenian yang diperlombakan, diantaranya Batuter, Rabalas Lawas, Sakeco, dan Satera Jontal. Untuk yang berhasil menjadi pemenang di masing-masing kesenian akan menjadi perwakilan kecamatan di Festival Tunas Bahasa Ibu tingkat Kabupaten Sumbawa,” pungkasnya.
Usai membuka kegiatan festival tunas bahasa ibu, kabid kebudayaan sumbawa mengajak para guru agar membawa anak didiknya untuk melakukan kunjungan penelusuran wisata sejarah kesultanan sumbawa. (Nuansa)