Pers Indonesia Berduka, Ketua Dewan Pers Prof Azyumardi Azra Wafat

oleh -815 Dilihat
oleh

Sumbawa Besar, NuansaNTB.id- Kabar duka menyelimuti dunia pers Indonesia. Ketua Dewan Pers Prof Azyumardi Azra meninggal dunia pada Minggu (18/9/2022) pukul 12.30 WIB.

Kabar duka meninggalnya Prof Azyumardi Azra beredar melalui pesan berantai di grup WhatsApp.

“Innalillahi wa innalillahi rojiun. Telah wafat Prof. Dr. Azyumardi Azra di Kuala Lumpur 12.30 siang ini. Semoga beliau mendapat tempat yang mulia di sisi Allah dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan,” demikian bunyi pesan yang beredar di grup WhatsApp.

Diketahui sebelumnya dikabarkan Prof Azyumardi Azra sempat menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Selangor, Malaysia.

Prof Azyumardi Azra mengalami gangguan kesehatan dalam kunjungan kerjanya di Malaysia, Jumat 16 September 2022.

“Saat ini sudah dirawat di Hospital Serdang dan ditemani Duta Besar Indonesia untuk Malaysia,” kata ketua Pengurus Cabang Istimewa Muhammadiyah Profesor Sonny Zulhuda melalui pesan singkat di Jakarta, Jumat malam.

Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Pers M Agung Dharmajaya mengatakan, Prof Azyumardi mengalami gangguan kesehatan saat hendak mendarat di Bandara Kuala Lumpur, Malaysia.

BACA JUGA  Foto Profil Dicatut Penipu, Anggota DPRD Sumbawa Adizul Syahabuddin Lapor Polisi

“Beliau sedang mengadakan kunjungan kerja ke Malaysia,” ujarnya.

Mengenal lebih dalam Prof Azyumardi pernah menjadi Wartawan Panji Masyarakat (1979-1985), Dosen Fakultas Adab dan Fakultas Tarbiyah IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta (1992-sekarang), Guru Besar Sejarah Fakultas Adab IAIN Jakarta, dan Pembantu Rektor I IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta (1998).

Ia juga merupakan orang Asia Tenggara pertama yang diangkat sebagai Professor Fellow di Universitas Melbourne, Australia (2004-2009), dan anggota Dewan Penyantun (Board of Trustees) International Islamic University Islamabad Pakistan (2004-2009).

Prof Azyumardi Azra yang lahir di Lubuk Alung, Padang Pariaman, Sumatra Barat, pada 4 Maret 1955 ini memulai karier pendidikan tinggginya sebagai mahasiswa sarjana di Fakultas Tarbiyah IAIN Jakarta pada tahun 1982, kemudian atas beasiswa Fullbright, ia mendapakan gelar Master of Art (MA) pada Departemen Bahasa dan Budaya Timur Tengah, Columbia University tahun 1988.

BACA JUGA  Gandeng PWI Sumbawa, Tim Humas BKHIT NTB Belajar Menulis Berita

Ia memenangkan beasiswa Columbia President Fellowship dari kampus yang sama, tetapi Azyumardi pindah ke Departemen Sejarah, dan memperoleh gelar MA pada 1989.

Pada 1992, ia memperoleh gelar Master of Philosophy (MPhil) dari Departemen Sejarah, Columbia University tahun 1990, dan Doctor of Philosophy Degree dengan disertasi berjudul The Transmission of Islamic Reformism to Indonesia: Network of Middle Eastern and Malay-Indonesian ‘Ulama in the Seventeenth and Eighteenth Centuries.

Tahun 2004 disertasi yang sudah direvisi diterbitkan secara simultan di Canberra (Allen Unwin dan AAAS), Honolulu (Hawaii University Press), dan Leiden, Negeri Belanda (KITLV Press).

Kembali ke Jakarta, pada 1993 Azyumardi mendirikan sekaligus menjadi pemimpin redaksi Studia Islamika, sebuah jurnal Indonesia untuk studi Islam.

Pada tahun 1994-1995 dia mengunjungi Southeast Asian Studies pada Oxford Centre for Islamic Studies, Oxford University, Inggris, sambil mengajar sebagai dosen pada St. Anthony College.

BACA JUGA  Jum'at Curhat Bersama Wartawan, Kapolres Sumbawa : Media Garda Terdepan Kamtibmas

Azyumardi Azra adalah seorang akademisi berprestasi, pemikir Islam progresif dan satu dari salah seorang cendekiawan muslim “pendobrak” dan pembaru.

Kiprahnya selama ini di dunia pendidikan Islam menghasilkan inovasi-inovasi yang tidak pernah terpikirkan oleh orang lain. Salah satu hasilnya adalah, transformasi IAIN Syarif Hidayatullah menjadi UIN Syarif Hidayatullah, yang menjadikan institusi pendidikan Islam bisa masuk ke dalam arus utama, menjadi lebih open-minded, berkualitas dan bermartabat di mata masyarakat.

Azyumardi terpilih sebagai Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 1998 dan mengakhirinya pada 2006. Pada tahun 2010, dia memperoleh titel Commander of the Order of British Empire, sebuah gelar kehormatan dari Kerajaan Inggris dan menjadi ‘Sir’ pertama dari Indonesia.

Azyumardi menikah dengan Ipah Farihah dan dikaruniai 4 anak, yakni Raushanfikri Usada, Firman El-Amny Azra, Muhammad Subhan Azra, dan Emily Sakina Azra. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.