Sumbawa Besar, NuansaNTB.id- Tantangan terberat dalam meningkatkan budaya literasi adalah rendahnya minat baca masyarakat. Di kabupaten sumbawa, indeks literasi masyarakat masih berada pada kategori rendah, yaitu hanya 5,17 persen sehingga perlu dilakukan berbagai intervensi yang memadai.
“In Shaa Allah ke depan, kami menargetkan peningkatan indeks literasi masyarakat menjadi kategori sedang sampai dengan kategori tinggi,” ujar Wakil Bupati Sumbawa, Hj. Dewi Noviany, S.Pd,. M.Pd,. yang juga Bunda Literasi Kabupaten Sumbawa, Kamis (08/09/2022).
Kegiatan September Literasi yang digelar di Ai Loang Beach Kawasan Samota, dalam rangka memperingati Hari Aksara Internasional dan Hari Kunjungan Perpustakaan, yang digagas para Guru Penggerak Kabupaten Sumbawa mengangkat tema “Membaca Nusantara dari Samota” ini turut dihadiri oleh Duta Baca Indonesia Gol A Gong, Perwakilan Badan Riset dan Inovasi Nasional.
Hadir pula Kepala Balai Guru Penggerak NTB, Kepala Arpusda NTB, Humas Forum Lingkar Pena Pusat, BM Bank NTB Syariah, Pimpinan OPD terkait, Ketua MUI dan Ketua LATS, serta tokoh pendidikan Kabupaten Sumbawa.
Menurut Wabup Hj Novi, Pemerintah Kabupaten Sumbawa, terus berupaya meningkatkan minat baca dengan lebih intens melaksanakan kegiatan perpustakaan keliling atau alat teknologi digital lainnya yang mendukung minat baca pelajar dan masyarakat.
“Saya berharap, melalui September Literasi, para guru dapat mendidik siswanya dengan lebih sabar dan dapat menciptakan suasana perpustakaan yang nyaman dan asri,” harap Hj. Novi.
Adapun kegiatan September Literasi Samota ini, dirangkaikan dengan peluncuruan 200 judul buku buah karya para Guru Penggerak Kabupaten Sumbawa.
Selain itu, kegiatan ini juga dimeriahkan oleh tampilan tarian dan lomba mewarnai siswa – siswi SMP, SD, TK dan PAUD Kabupaten Sumbawa.
“Salut dan apresiasi kepada segenap panitia September Literasi. Semoga ini menjadi salah satu langkah membangun generasi emas dan sumber daya manusia Kabupaten Sumbawa,” pungkas Hj. Dewi Noviany. (Nuansa/**)