Sumbawa Besar, NuansaNTB.id- Implementasi Program Food Estate untuk mencapai Ketahanan Pangan di Kecamatan Labangka, Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Selasa (11/10/2022).
Bupati Sumbawa, Drs. H. Mahmud Abdullah, turut hadir dalam Focus Group Discussion (FGD) yang digelar di Hotel Grand Sumbawa bersama Ketua DPRD Sumbawa, Abdul Rafiq, Anggota DPR RI Dapil NTB 1 Muhammad Syafruddin, MM,. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Kepala Dinas Pertanian, serta Camat Labangka.
Bupati Haji Mo’ sapaan akrabnya pada kesempatan tersebut mengatakan bahwa Food estate merupakan konsep pengembangan produksi pangan yang dilakukan secara terintegrasi mencakup pertanian, perkebunan, dan peternakan di kawasan lahan yang sangat luas dalam rangka memperkuat cadangan pangan.
Program food estate ini kata Bupati, bertujuan menjaga ketahanan pangan yang harus didukung implementasi Undang – Undang No. 18 tahun 2012 tentang Pangan.
Namun, kondisi saat ini lanjutnya, menunjukkan bahwa implementasi Undang – Undang No. 18 tahun 2012 masih belum cukup baik.
“Permasalahan yang muncul dan tidak sinkron terkait peraturan ini adalah Indonesia masih bergantung pada impor, NTB sebagai lumbung pangan masih menghadapi permasalahan pangan,” ujar Bupati.
Terdapat 298 Desa di daerah ini yang masih kategori rawan pangan, Pengembangan food estate harus dilakukan berdasarkan konsep Penta Helix yang melibatkan stakeholder internal (Pemerintahan) dan eskternal (akademisi, masyarakat, swasta, dan media).
Bupati juga menegaskan, menggali dan mengidentifikasi faktor pendorong implementasi kebijakan pangan berupa food estate di Kecamatan Labangka, Sumbawa, NTB, Menggali dan mengidentifikasi kendala/faktor penghambat implementasi kebijakan pangan berupa food estate di Kecamatan Labangka.
“Dengan adanya food estate di Kecamatan Labangka, kita berharap bisa meningkatkan kemampuan produksi pangan secara mandiri, menyediakan pangan yang beraneka ragam dan memenuhi persyaratan keamanan, mutu, dan gizi bagi masyarakat dan mewujudukan tingkat kecukupan pangan,” pungkasnya. (Nuansa/**)