Imbas Ratusan Nyawa Melayang, Kapolri Copot Kapolres Malang dan 9 Brimob

oleh -29 Dilihat
oleh

Jakarta, NuansaNTB.id- Imbas dari tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur (Jatim) pada Sabtu 1 Oktober 2022 hingga ratusan nyawa melayang.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengambil tindakan tegas dengan mencopot Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat dan sejumlah perwira Satuan Brimob Polda Jatim.

Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo dalam konferensi pers di Polres Malang, Jawa Timur, Senin (03/10/2022) mengatakan, Kapolri telah mengambil tindakan dengan melakukan penonaktifan jabatan Danyon (komandan batalyon), Dankie (komandan kompi), dan Danton (komandan pleton) Brimob Polda Jatim.

Lanjut Dedi, selain menonaktifkan sekaligus mengganti Kapolres Malang, Kapolri juga mencopot 9 anggota Brimob Polda Jatim, termasuk sejumlah perwira.

BACA JUGA  Pemda Sumbawa Gelar Bimtek dan Sosialisasi Implementasi Perijinan Berusaha

“Yang dicopot imbas tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 125 orang,” ujar Dedi.

Saat ini, kata Dedi, Propam masih melakukan pemeriksaan internal hingga malam hari dan semuanya masih dalam proses pemeriksaan tim.

Adapun 9 anggota Brimob Polda Jatim yang dicopot tersebut yaitu AKBP Agus Waluyo SIK (danyon), AKP Hasdarman (dankie), Aiptu Solikin (danton), Aiptu Samsul (danton), Aiptu Ari Dwiyanto (danton), AKP Untung (dankie), AKP Danang (danton), AKP Nanang (danton), Aiptu Budi (danton).

Diberitakan sebelumnya, dalam rangkaian laga ke-11 Liga 1 2022-2023 antara Arema FC vs Persebaya Surabaya yang digelar di stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur telah terjadi kericuhan yang menewaskan ratusan suporter.

Kericuhan terjadi setelah Arema FC ditaklukkan Persebaya Surabaya dengan skor 2:3 hingga membuat para suporter memasuki lapangan pertandingan.

BACA JUGA  Antisipasi Lonjakan Covid-19, Dandim Cek Kesiapan Rumah Isolasi Terpusat

Banyaknya suporter yang memasuki lapangan membuat aparat kewalahan sehingga mengambil tindakan dengan menembakkan gas air mata ke arah massa.

Adapun para korban meninggal dunia diduga disebabkan oleh terinjak-injak suporter lain serta sesak napas akibat semprotan gas air mata dari petugas keamanan. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.