Sumbawa Besar, NuansaNTB.id- Dalam rangka mengimplementasikan visi Sumbawa Gemilang yang berkeadaban khususnya misi sumbawa sehat dan cerdas serta implementasi program Merdeka belajar.
Pemerintah Kabupaten Sumbawa menggelar Lomba Seni Musium Revitalisasi Bahasa Daerah Festival Tunas Bahasa Ibu, yang bertempat di Gedung Taman Kerato, Senin (24/10/2022).
Turut hadir pada kegiatan tersebut Wakil Bupati Sumbawa Hj Dewi Noviany, S.Pd,. M.Pd., Kepala Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat, DR Puji Retno Hadiningtyas, M. Hum, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sumbawa, DR. M. Ikhsan Safitri, M.Sc, Opd terkait dan Guru Pembina, serta para peserta lomba.
Dalam sambutan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sumbawa, DR. M. Ikhsan Safitri, mengatakan, lomba seni museum yang bertajuk revitalisasi bahasa daerah festival Tunas Bahasa Ibu Tahun 2022 ini merupakan muara klimaks dari serangkaian kegiatan yang telah digelar beberapa waktu lalu.
“Lomba ini merupakan serangkaian kegiatan secara berjenjang mulai tingkat sekolah, melalui museum masuk sekolah hingga tingkat kecamatan melalui festival Tunas bahasa ibu yang pada dasarnya merupakan implementasi dari program Merdeka belajar terutama episode 17 yaitu revitalisasi bahasa daerah yang di launching pada tanggal 22 Februari Tahun 2022 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Nadiem Makarim,” ujar Doktor Ikhsan.
Selain itu kata Kadis, Lomba ini juga dalam rangka mengimplementasikan visi Sumbawa Gemilang yang berkeadaban khususnya misi Sumbawa sehat dan cerdas.
“Kami telah menggerakkan seluruh ekosistem dan gerbong pendidikan melalui tiga program utama Dikbud menyapa, Dikbud mengaji, yang kami lakukan rutin setelah akhir pagi yang juga secara masif dilaksanakan oleh semua sekolah dan Dikbud melayani,” jelas Kadis.
Program Dikbud melayani lanjutnya yaitu melayani sepenuh hati melayani dengan penuh empati yang dinamakan Dikbud Sapa Jiani.
“Khusus melalui program dikbud Menyapa kami sudah bersilaturahim dengan saudara-saudara kita, guru-guru hebat yang telah dan tengah memberikan pengabdian terbaiknya, baik di kota maupun di Dusun, di punggung punggung pegunungan terpencil maupun di Kepulauan yang ada di Kabupaten Sumbawa,” terangnya.
Adapun pada lomba ini dan di panggung Gedung Kesenian ini akan berlangsung pementasan Sakeco, Rabalas Lawas, Batuter Bahasa Sumbawa, pidato Bahasa Sumbawa, Bagesa, Lomba membaca dan Menulis Cerita selama 3 hari kedepan sampai dengan 27 Oktober 2022, pungkasnya.
Kepala Kantor bahasa provinsi Nusa Tenggara Barat menyampaikan bahwa, revitalisasi bahasa daerah ini, merupakan salah satu langkah yang penting untuk upaya perlindungan bahasa dan sastra daerah.
Adapun tujuan revitalisasi bahasa daerah ini yaitu pertama, para penutur muda akan menjadi penutur aktif bahasa daerah dan mempelajari bahasa daerah dengan penuh sukacita dan ini bisa melalui media yang disukai oleh penutur muda atau anak-anak.
Kemudian tujuan kedua, yaitu menjaga kelangsungan hidup bahasa dan sastra daerah, ketiga menciptakan ruang kreativitas dalam mempertahankan bahasa daerah dan sastranya dan keempat menemukan fungsi serta rumah baru dari sebuah bahasa dan sastra daerah.
Sesuai Perda Nomor 5 Tahun 2022 tentang pengembangan perlindungan dan pembinaan bahasa dan sastra daerah tentunya pelestarian bahasa dan sastra daerah khususnya bahasa samawa bisa terus dilaksanakan terlebih memunculkan implemetasi kurikulum muatan lokal Bahasa samawa di kabupaten sumbawa.
“Ini adalah harapan dan regulasi kebijakan yang seharusnya bisa diambil oleh pemerintah daerah,” ujarnya.
Sementara Wakil Bupati Sumbawa dalam sambutatannya menyampaikan, Saya melihat dengan teknologi dan zaman semakin canggih, budaya-budaya bahasa asli kita sudah semakin terlupakan.
“Kita bisa melihat dari diri kita sendiri, dari bahasa Ibu karena selama ini kita berkomunikasi dengan anak kita dengan siswa-siswa kita dengan murid-murid kita selalu menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris sehingga bahasa sumbawa ini semakin pudar,” kata Wabup.
Dengan adanya Musakara Rea yang akan digelar 28-30 Oktober ini, semoga Pendidikan karakter yang sudah memiliki Perbup ini bisa diimplementasi terhadap masyarakat tau dan tanah Samawa.
“Saya berharap, mulai hari ini, Sabtu budaya itu Minimal 70 persen, kita wajib bahasa sumbawa dan jangan hanya seremonial saja, mari kita budayakan bahasa sumbawa dilingkungan tempat tinggal kita serta disekolah masing-masing agar bahasa Daerah Sumbawa tetap terjaga untuk generasi berikutnya,” tutup Wabup. (Nuansa/**)