Sumbawa Besar, NuansaNTB.id- Pasca penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM), Pemerintah Kabupaten Sumbawa melalui Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan terus melakukan pemantauan terhadap konsumsi masyarakat dan perekonomian Sumbawa.
Sekretaris Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sumbawa, Khaeruddin, M.Si,. yang dikonfirmasi di ruang kerjanya, Selasa (25/10/2022) mengatakan, saat ini konsumsi masyarakat dan perkonomian sumbawa masih berjalan normal, pasca penyesuaian harga BBM.
“Secara umum, keadaan ekonomi dari dampak dari penyesuaian harga BBM itu, kita bisa dibilang tidak ada yang begitu signifikan. Artinya tidak ada masalah, misalnya lonjakan harga yang begitu ekstrim, ataupun distribusi yang terhambat, atau memberikan dampak kepada kenaikan harga signifikan, itu tidak ada. Jadi penyesuaian normal, hanya dipengaruhi oleh kondisi pasar saja,” jelasnya.
Lanjut Khaeruddin, dari pemantauan harga yang dilakukan oleh tim kecil Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sumbawa setiap hari terhadap 22 item barang, masih dalam kondisi normal. Suplay barang masih normal, dan distribusi barang masih lancar.
Meski demikian, Khaeruddin mengakui, awal dilakukan penyesuaian sempat terjadi kepanikan, namun setelahnya normal kembali seiring waktu.
Selain itu, juga telah dilakukan antisipasi dengan membuka pasar murah secara sporadic terhadap beberapa komoditi seperti minyak goreng dan beras.
“Tapi setelah berjalan seiring waktu, dan system distribusinya bagus, tidak ada hal-hal yang kita khawatirkan. Ada beberapa, yang mengantisipasi kondisi itu pemerintah mengambil kebijakan. Seperti pasar murah minyak goreng, dan kebutuhan pokok lain termasuk beras. Yang dilakukan oleh tim inflasi daerah Bersama bulog. Jadi berjalan beringan,” jelas dia.
Dikatakan, tim inflasi pemerintah daerah tetap melakukan pemantauan dan melakukan Langkah antisipatif. “Tim inflasi memantau ada gejala, kita lakukan pelepasan sporadic beberapa tempat. Dan alhamdulillah semua terpantau, terjaga, dan harga tidak ada yang terlalu mengkhawatirkan,” sebutnya.
Dari laporan tim pemantau, belum lama terjadi fluktuaasi harga di beberapa komoditi, seperti cabai dan kelompok sayur mayur. Hal tersebut, masih dalam kondisi normal karena disebabkan oleh factor cuaca.
“Tapi tidak terlalu signifikan. Seperti kemarin cabai dan kelompok sayur-mayur. Itu karena cuaca. Tapi masih dalam kondisi terjaga naik-turunnya. Distribusi barang dan konsumsi masyarakat kita normal. Tidak ada over suplay dan lainnya. Fluktuasi yang terjadi masih normal, biasa. Kondisi ekonomi kita masih normal, stabil,” jelas Khaeruddin.
Ia menegaskan, pemerintah tetap menjaga situasi ekonomi dengan melakukan pemantauan setiap hari. Termasuk staf khusus yang melakukan pelaporan langsung ke kementerian perdagangan.
“Juga tim inflasi daerah yang kami ikut di dalamnya, menjaga kalau ada gejala kenaikan, itu diantisipasi. Insya Allah, ini kita berusaha menjaga terus agar masyarakat tenang,” pungkasnya. (Nuansa/**)