Wabup Novi Buka Bedah Buku Sumbawa Tahun 1876

oleh -677 Dilihat
oleh

Sumbawa Besar, NuansaNTB.id- Wakil Bupati Sumbawa, Hj. Dewi Noviany, S.Pd., M.Pd,. membuka secara resmi Bedah Buku “Sumbawa Tahun 1876” (Catatan Tentang Pemerintahan, Ekonomi dan Etnografi Kesultanan Sumbawa).

Kegiatan yang berlangsung di Aula Lantai II SMAN 2 Sumbawa Besar ini juga turut dihadiri oleh Kepala SMAN 2 Sumbawa Besar beserta Para Guru, Camat Sumbawa, Kepala Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sumbawa, Para Narasumber Pembedah, Penulis/Alih Bahasa, Moderator, serta Siswa-siswi SMAN 2 Sumbawa besar.

Wabup menyampaikan, Masyarakat sumbawa memegang teguh nilai-nilai agama dan budaya, yang selaras dengan falsafah hidup tau samawa. Yakni “Adat barenti ko syara’, syara’ barenti ko Kitabullah” (adat berpegang pada syariat, syariat berpegang pada kitab Allah), dengan berlandaskan kaidah “Takit ko Nene, Kangila boat lenge” (takut kepada pencipta, dan malu berbuat buruk).

BACA JUGA  Banjir Bandang Terjang Lito, Lima Rumah dan Puluhan Hewan Ternak Hanyut

Wakil Bupati Sumbawa mengatakan sebuah ungkapan “Buku Adalah Jendela Dunia”, zaman dan ide-ide baru, bahkan dapat menyingkap tabir masa lalu menjadi sebuah memori kolektif.

Sekaligus pedoman bagi kita dalam membaca buku dapat memperluas wawasan kita, dapat mengubah pola pikir kita menjadi lebih open minded (terbuka) terhadap perkembangan. Kemudian memahami masa kini dan masa yang akan datang, sebagaimana pesan yang ingin disampaikan melalui buku “sumbawa tahun 1876” ini.

“Saya menyampaikan apresiasi dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada penyelenggara bedah buku, teristimewa kepada alih bahasa buku “Sumbawa Tahun 1876” ini, seorang penulis muda berbakat yang memiliki konsen tinggi dalam penelusuran sejarah Sumbawa, saudara Poetra Adi Soerjo, S.Sos.I., MA. Sungguh saya mengagumi tulisannya yang mengalir jernih, dan menikmati setiap untaian kata dan kalimat yang tersaji secara apik dalam buku ini,” ucapnya.

BACA JUGA  Polres Sumbawa Salurkan 1 Ton Daging Qurban

Wabup juga menuturkan sedikit hasil bacaannya terhadap resensi dari buku yang di tulis Bang Fahri Hamzah, yaitu “Dibangun di atas satu sistem monarkhi konstitusional yang kokoh, bukan monarkhi absolut. Dan pendirian pada sistem monarkhi konstitusional di era jayanya sistem monarkhi adalah satu penanda maju dari sebuah peradaban umat manusia.

“Sehingga dapat disimpulkan bahwa sumbawa pada masa lampau telah mengenal sistem pemerintahan modern, yang hal itu tentu lahir dari pergumuluan orang-orang sumbawa tempo dulu dengan ide-ide besar dunia”, ujarnya.

Ia berharap bedah buku ini dapat bermanfaat untuk memperkaya khazanah keilmuan di bidang etnografi. sekaligus menambah wawasan serta meningkatkan pemahaman kita secara lebih mendalam tentang warisan budaya dan kearifan lokal sumbawa.

BACA JUGA  Nekat Curi Dompet Berisi Uang, Seorang Remaja SMA Diringkus Polisi

“Dengan menulis, kita bisa memperkaya ilmu. Dengan menulis, kita dapat menyuarakan aspirasi, memotret kejadian, bahkan merekam jejak sejarah, sebagai pijakan bagi kita menuju masa depan yang lebih baik. Ketika kita mampu menghidupkan pemikiran dan mengasah kreativitas menulis, maka kita akan terbiasa menulis, yang pada akhirnya berbudaya menulis,” kata Wabup. (Nuansa/**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.