Sumbawa Besar, NuansaNTB.id- Rekrutmen Tenaga Kerja Pembangunan pabrik Smelter PT Amman Mineral Industri (AMIN) yang berlokasi di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) hingga saat ini masih menjadi perbincangan hangat di Kabupaten Sumbawa.,
Menanggapi isu-isu yang beredar di media terkait pembangunan pabrik smelter di kecamatan Maluk, Bupati Sumbawa Barat (KSB), Dr Ir HW Musyafirin, MM,. dalam keterangan persnya usai menghadiri Wisuda Mahasiswa UNSA, Minggu (06/11/2022) mengatakan, sistem rekrutmen yang dilakukan dipenerimaan tenaga kerja pembangunan pabrik smelter ini tidak ada bedanya dengan penerimaan tenaga kerja Macmahon.
“Sistem rekrutmen ini sudah pernah kita terapkan pada tahun 2016 ketika kita rekrut Macmahon dan itu tidak ada masalah. Semuanya tidak ada diskriminasi, bahwa ada orang dari Kabupaten Sumbawa terus kita tidak bolehkan masuk melamar, itu tidak, semua fair cuman kita memastikan tidak ada pintu-pintu lain yang dimana ada pungutan-pungutan uang. Itulah yang kita pastikan,” ujar Bupati.
Semuanya bisa melamar dan bukan dari KSB dan Kabupaten Sumbawa saja melainkan Kabupaten lain di NTB juga sama, semuanya bisa melalui tim rekruitmen.
“Untuk mendampingi tim rekrutmen ini, kami mengundang pihak ketiga seperti dulu dari UGM dan sekarang juga dari UGM untuk bagaimana membuat simulasi, instrumen-instrumen bagaimana mengetes calon pelamaran sesuai dengan job yang dibutuhkan,” jelas Bupati.
Menurut Bupati Musyafirin, dalam penerimaan calon tenaga kerja untuk smelter memang tidak melibatkan tim dari Sumbawa namun orang-orang dari kabupaten Sumbawa banyak juga yang diterima.
“Prioritas bukan berarti tidak boleh orang-orang dari Kabupaten Sumbawa untuk ikut. Pasti boleh lah Namun Sumbawa tidak boleh ngaku-ngaku dulu lah ya’. Belum, Smelter ini jelas-jelas aset KSB. Bagaimana ini, kalau Batu Hijau Amman boleh lah, tapi ini AMIN jadi nda ada Sumbawa itu,” kata Bupati.
AMIN itu kata Bupati, Aman Mineral Industri yang asli untuk mengelola smelter dan smelter itu hanya ada di Sumbawa Barat dengan kawasan industri yang sudah dibentuk berdasarkan Perpres, jadi bukan Sumbawa “Tidak ada Sumbawa itu,” tegas Bupati.
Ketika dipertanyakan terkait investasi dengan Dodo Rinti terkait asal bahan material, Bupati Musyafirin menengaskan itu kewenangan Amman, Aman Mineral Nusa Tenggara tetapi rekrutmen smelter ini ranahnya AMIN, Aman Mineral Industri.
“Perlakuan terhadap calon tenaga kerja dari Kabupaten Sumbawa dengan KSB diperlakukan sama cuman kita ingin memastikan rekrutmen satu pintu ini supaya tidak ada calo-calo yang mengambil uang dan bukan memastikan orang luar untuk tidak bisa bekerja, semuanya sama,” jelasnya.
Perlakuan lebih untuk orang-orang diwilayah lingkar tambang itu hal biasa misalnya ada lebih 2 dari 10 orang dan itulah kenapa dilibatkan pihak ketiga untuk melakukan simulasi.
“Prinsipnya, ketika pelamar itu skilnya ada, hasil tesnya bagus hal-hal lain terpenuhi terus kita tidak luluskan, kita Dosa itu. Orang sudah jauh-jauh datang terus kita tidak luluskan padahal semuanya terpenuhi, bahaya itu. Yang jelas tahap pertama ini kita luluskan 245 orang dan masih sampai 1.200 tenaga kerja yang akan diterima,” pungkas Bupati. (Nuansa)