Brang Rea, NuansaNTB.id- Setelah 2 (Dua) mingguan berada di Desa Brang Rea, Tim program Merdeka (Promer) Bacth 5 tahun 2022 Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) terus bersilaturahmi dengan tokoh-tokoh desa, dari tingkat RT, RW, aparatur desa hingga tokoh agama dan masyarakat setempat.
Selain untuk menjaga nuansa kekerabatan, tim Promer juga mensosialisasikan rentetan agenda yang akan dilaksanakan selama hingga 5 bulan.
Diantara program wajib yang telah dicanangkan dan dianggap sesuai dengan kondisi desa berupa desa Budaya, One village one product, dan desa rapi administrasi.
“Ya, kami terus mensosialisasikan beberapa program wajib diantaranya Desa Budaya melalui kegiatan pelatihan dan pengembangan kesenian, desa rapi administrasi dan program OVOP, jelas Randi, ketua Promer.
Dalam kunjungan silaturrahim, salah satu desa, tokoh desa yang sekaligus mantan kepala desa Brang Rea, Iwan Darsono mengungkapkan banyak potensi desa yang harus dikembangkan.
“lot potensi yang ada di Desa serta melakukan pemberdayaan Desa dalam membentuk produk unggulan di Desa”, kata Iwan Darsono.
Selain kunjungan ke mantan kades, ketua tim bersama beberapa orang tim juga kunjungan ke Pak Irwansyah selaku tokoh desa setempat.
“Kita ingin desa Brang Rea dikembangkan dengan potensi budaya seni dan kegiatan pengembangan lainnya” tutur Irwansayah.
Salah satu kegiatan yang menjadi program unggulan tim Promer Desa Brang Rea adalah Desa Budaya. Hal ini diterapkan dengan berbagai pelatihan dan kegiatan seni dengan melibatkan remaja dan peserta didik setempat.
“Ya, rencana awalnya kita ingin membangun sanggar seni yang akan menjadi wadah bagi masyarakat, khususnya remaja dan anak sekolah dalam menyalurkan bakat mereka”, ungkap Randi ketua Promer.
Dengan rencana awal membangun sanggar seni yang akan menjadi wadah bagi masyarakat untuk menyalurkan bakat serta pengetahuan akan budaya desa Brang Rea. Hal ini dibenarkan oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Lukmanul Hakim, M,Pd., saat dikonfirmasi media ini, Selasa (01/11/2022).
“Ya, benar. Mahasiswa kita memang sejak awal pemetaan telah memprioritaskan pelestarian dan pengembangan potensi desa melalui Desa Budaya, selain beberapa program unggulan lainnya”, tutur Lukman.
Diharapkan dari berbagai program ini berdampak pada pembangunan sumber daya manusia (SDM) desa dalam bidang seni dan budaya, sekaligus menjadi pusat kegiatan kebudayaan di Desa Berang Rea.