Raport Merah Kado HUT Kabupaten Sumbawa ke 64 

oleh -834 Dilihat
oleh

By: Poetra Adi Soerjo

(Dewan Pakar Regional Institute 104)

Sebelumnya beredar tabulasi kinerja Pemda Sumbawa yang dirilis oleh regional institute 104 (RI 104). Di dalam tabulasi tersebut tampak pemda Sumbawa mendapat raport merah dari Dirjen Perimbangan Keuangan (DJPK) Kemenkeu RI. Data data yang disajikan di dalam tabulasi tersebut adalah data real capaian kinerja daerah tahun 2021 yang dijadikan sebagai prasyarat oleh DJPK dalam menentukan daerah yang akan mendapatkan Dana Insentif Daerah (DID). DID adalah dana transfer khusus dari pusat di luar dana reguler sebagai apresiasi atas prestasi atau capaian kinerja pemerintah daerah.

DJPK membuat kriteria tertentu bagi daerah yang akan mendapatkan bonus DID. Di dalam tabulasi RI 104, angka angka tersebut bukanlah dari DJPK kemenkeu, tapi berasal dari data real capaian kinerja daerah yang dikeluarkan oleh berbagai lembaga dan kementerian. Semisal pengelolaan keuangan diambil dari BPK dan seterusnya. DJPK hanya membuat kategorisasi nilai A B C dst bagi capaian kinerja tersebut sebagai standar sebuah daerah dikatakan berprestasi atau tidak.

Raport merahNamun meski para pembaca melihat nilai nilai rendah pada capaian kinerja pemda sumbawa dalam tabulasi RI 104, Sumbawa masih masuk kategori daerah berprestasi untuk capaian kinerja tahun 2021 tersebut. Karena pada tahun 2022 Sumbawa mendapat DID tahun berjalan. Demikian dengan seluruh kabupaten kota di NTB dan pemprov juga mendapatkan DID tahun berjalan di tahun 2022 yang artinya capaian kinerjanya mendapatkan reward khusus. Ada separuh daerah se Indonesia yang tidak mendapatkan reward tahun 2022.

Raport merahNamun, jika dirangking, capaian kinerja kabupaten Sumbawa tahun 2021 sebagaimana tabulasi yang dirilis oleh RI 104, maka Sumbawa termasuk dalam daerah yang capaian kinerjanya jauh dibawah rata rata capaian pemda lain se NTB. Sumbawa menempati urut ke 8 se NTB. Berikut nilai agregat capaian kinerja pemerintah daerah se NTB tahun 2021. Urut pertama di tempati oleh Pemprov NTB dengan nilai agregat 1050, diikuti secara berturut turut oleh 2. Lobar: 961 3. Kota Bima: 956 4. Mataram: 945 5. Lotim: 935 6. Bima: 928 7. KLU: 900 8. Sumbawa: 870 9. Loteng: 855 10. Dompu: 855 11. KSB: 805.

BACA JUGA  Wabup : 2023 Pemda Sumbawa Alokasikan 3,7 Miliar untuk Orong Telu

Jadi meski nilai kategori dari DJPK yang didapatkan oleh seluruh kabupaten Kota di NTB tampak sama sama rendah, yang jika di bangku kuliah nilai itu membuat kita harus mengambil semester pendek untuk ngulang mata kuliah, Namun dalam posisi yang rendah itu kabupaten Sumbawa masih jauh lebih rendah lagi dari capaian kinerja kabupaten kota lain se NTB, atau di bawah rata brata capaian kinerja pemda se NTB.

Kemudian kita geser ke tahun 2023 untuk melihat capaian kinerja tahun 2022. Ternyata Sumbawa kembali jeblok di bawah nilai yang dirilis oleh RI 104 sebagaimana yang beredar. Nilai yang dirilis oleh RI 104 untuk kinerja tahun 2021 saja sudah rendah, ternyata capaian kinerja tahun 2022 jauh lebih rendah lagi dalam persaingannya dengan kabupaten kota lain se Indonesia.

Di tahun 2023 Kabupaten Sumbawa tidak mendapatkan DID, yang berdasarkan UU 1/2022 tentang HKPD, istilah DID berubah menjadi Insentif Fiskal (IF). Daerah yang mendapatkan IF di NTB atau mampu mempertahankan prestasinya adalah Kota Mataram dan Kota Bima yang masing masing mendapatkan IF dari pusat sebagai bonus prestasi capaian kerja sebesar Rp. 44 M dan Rp. 21 M.

BACA JUGA  Tanpa Dikordinir, Ribuan Warga Sumbawa Jalan Sehat Bareng Bang Zul

Berikut besaran Dana Transfer yang didapat oleh Pemda Sumbawa tahun APBD 2023. Tota Dana Transferl: Rp 1,632 T Terdiri dari: A. Dana Bagi Hasil : Rp 194 M B. Dana Alokasi Umum: Rp. 849 M C. Dana Alokasi Khusus: Rp . 440 M D. Dana Desa: Rp 148 M E. Insentif Fiskal (Dana Insentif Daerah DID) : 0 Artinya tahun 2023 atas dasar kinerja tahun 2022 sumbawa tidak mendapatkan IF atau dalam bahasa lain capaian kinerja nya jatuh lagi di bawah rilis tabulasi RI 104 yang beredar.

Ada banyak pihak yang tampak sinis dengan rilis RI 104. Di antara argumentasi yang dibangun adalah RI 104 merilis tabulasi tanpa narasi. Memang demikian karena RI 104 tidak hendak memframing apapun dari data yang ada. Tidak juga RI 104 memberikan predikat buruk dalam rilisnya. RI 104 hanya menyampakan data dan angka sesuai fakta apa adanya tanpa tendensi memberikan keterangan apapun agar angka dan data yang bersuara.

Rilis RI 104 yang tanpa narasi dituduh sebagai framing jahat pada pemda lalu berkelit dengan argumentasi “oh iya capaian kinerja kami di tabulasi RI 104 tampak rendah, tapi begitulah umumnya wajah pemda se NTB, sama sama dapat nilai E D E D”, yang dalam Bahasa sederhana “oh iya memang kami masih prikong (jelek), tapi kami tidak prikong sendiri, tidak hanya kami yang prikong, daerah lain di NTB juga prikong”. Argumnetasi ini tidak hanya logical fallacy tapi sangat tidak mendidik karena mudah sekali di bantah dengan “ia capaian kinerja kalian semua masih sama sama prikong, tapi Pemda Sumbawa jauh lebih prikong dari kabupaten kota lain se NTB, prikong urut 8 se NTB”.

BACA JUGA  Selamat!! Sumbawa Kembali Raih Penghargaan Adipura 2024

Saran saya, Pemda ambil podium dan bicara ke hadapan publik agar tercipta rational public discourse yang menyehatkan. Cara yang paling elegan adalah terima dan akui fakta bahwa capaian kinerja masih rendah.

Jelaskan ke publik bahwa rilis tabulasi dari RI 104 memang benar adanya, data data yang dirilis adalah demikianlah cara pemerintah bekerja. Segala capaian dikonversi dalam nilai dan angka.

Ucapkan terimakasih kepada RI 104 sebagai lembaga riset yang telah menjalankan fungsi mkontrolnya dengan baik, yang telah mengingatkan bahwa ada cermin tempat pemda berkaca melihat performa kerjanya selama ini. rupa performa kita itu tercermin di dalam data data rilis RI 104.

Jadi daripada menyerang eksistensi lembaga riset dengan tuduhan memiliki motif buruk, padahal sejatinya keberadaan civil society dalam menjalankan fungsi kontrolnya itu baik bagi pemda. maka sekali lagi daripada terus berkelit mencari argumentasi, mending terima apa adanya data itu sembari mengatakan terimakasih atas pasangengatnya, kami akan berusaha memperbaiki kinerja di tahun mendatang. Itu karena negara itu sangat rasional dan terbuka untuk ditelanjangi, tak ada lagi ruang untuk bersembunyi di salaguri sapuin dalam transparansi demokrasi.

Terus bergerak maju sumbawaku, sumbawa kita semua, alamat pulang dan rindu ditumpahkan. Semangat buat semua teman teman yang sedang dan terus bekerja untuk Sumbawa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.