Wabup Sumbawa Kembali Mengajak Semua Bersinergi Tangani Stunting

oleh -709 Dilihat
oleh

Sumbawa Besar, NuansaNTB.id- Wakil Bupati Sumbawa, Hj. Dewi Noviany, S.Pd., M.Pd., kembali mengajak semua instansi, NGO maupun pihak desa untuk bersama-sama menangani stunting.

Ajakan Wabup Novi sapaan akrabnya, diungkapkan dalam Rapat Aksi 8 Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2022, di Ruang Rapat H. Hasan Usman Lantai I Kantor Bupati Sumbawa, Senin (30/01/2023).

Turut hadir dalam rapat kali ini, Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Kabupaten, Varian Bintoro, M.Si,. Sumbawa yang sekaligus merupakan Ketua Tim Percepatan Pencegahan dan Penanganan Stunting (TP3S) Kabupaten Sumbawa, Kepala Perangkat Daerah beserta jajarannya.

Menurut Varian sapaan akrabnya, rapat ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang capaian kinerja program kegiatan P3S, Kemajuan pelaksanaan rencana kegiatan P3S yang telah disepakati pada rembuk stunting.

BACA JUGA  Momen Ramadhan, Sat Lantas Polres Sumbawa Berbagi Takjil

Kemudian, mengidentifikasi pembelajaran dan merumuskan masukan perbaikan sebagai umpan balik untuk perencanaan dan penganggaran program/kegiatan prioritas, Penetapan lokasi fokus, serta Desain dan upaya perbaikan penyampaian layanan pada tahun berikutnya, ujar Varian.

Dalam sambutannya, Wabup Hj. Novi menyampaikan bahwa berdasarkan hasil elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPBGM) kepada baduta dan balita pada bulan agustus 2022.

“Angka stunting di Kabupaten Sumbawa mengalami prevelansi penurunan dari 8,39% pada tahun 2021 menjadi 8,11 % pada tahun 2022. Hal ini menjadi catatan baik dan juga tantangan bagi para petugas untuk lebih baik lagi dalam hal penanganan stunting di Kab. Sumbawa pada tahun 2023”, jelas Wabup.

BACA JUGA  Patroli Sedekah Satlantas Polres Sumbawa Terus Berlanjut, Ini Sasarannya

Melihat data tersebut, Wabup mengajak semua, baik para perangkat daerah, TP3S, NGO, Perguruan tinggi, Kecamatan/desa/kelurahan dan lain-lain, agar bersinergi gotong royong dalam penanganan stunting dengan menentukan jumlah kasus absolut stunting yang akan di intervensi ditangani selama tahun 2023 secara swadaya gotong royong di 12 lokasi khusus desa tahun 2023 maupun 157 desa/kelurahan secara keseluruhan.

“Melalui review kinerja tahunan ini, saya berharap agar perangkat daerah, kecamatan, desa, kelurahan, perguruan tinggi, NGO, lembaga profesi lebih semangat dalam melakukan penanganan stunting. Baik melalui intervensi spesifik maupun sensitive, sehingga sasaran baduta balita stunting ataupun keluarga beresiko stunting dapat di minimalkan, pungkas Wabup. (Nuansa/**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.