Alishter Bersama Distan Sumbawa Latih Ratusan Petani Lunyuk Cara Pengguna Pestisida

oleh -1983 Dilihat
oleh

Sumbawa_Lunyuk, NuansaNTB.id- Guna memberikan pemahaman kepada para petani di Kecamatan Lunyuk, Kabupaten Sumbawa, Aliansi Stewardship Herbisida Terbatas (Alishter) menggelar pelatihan tentang tata cara penggunaan dan pemanfaatan pestisida terbatas secara efektif, efisien aman bagi kesehatan dan ramah lingkungan.

Pelatihan tersebut bekerjasama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Sumbawa, Provinsi NTB dengan melibatkan ratusan petani yang dilaksanakan di Gedung Serba Guna, Desa Lunyuk Rea, Kecamatan Lunyuk, Kabupaten Sumbawa, Kamis (10/08/2023).

Pelatihan dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pertanian Sumbawa, Ir Ni Wayan Rusmawati, M.Si,. yang diwakili oleh Joni Hamdani, S.Pt,. MP,. bersama Ketua Alishter Mulyadi Benteng dan Direktur Industri Kimia Hulu, Kementerian Perindustrian diwakili oleh Tri Ligayanti.

Dalam sambutannya, Ketua Alishter Mulyadi Benteng menjelaskan Alishter dibentuk pada 2015 dan mulai melakukan pelatihan kepada para petani sejak 2016 dengan tujuannya agar para pengguna herbisida terbatas, khususnya parakuat di Indonesia bisa menggunakan secara efeisin, efektif dan aman. Artinya meminimalkan dampaknya baik terhadap manusia dan lingkungan.

“Sejak 2016 kami telah melaksanakan pelatihan di 303 kabupaten/kota di 28 provinsi dan di NTB sudah kesekian kali sejak 2016. Hari ini di Lunyuk Kabupaten Sumbawa menjadi daerah ke-304,” katanya.

Dikatakannya, berdasarkan data statistik, tenaga kerja di sektor pertanian, dari tahun ke tahun terus menurun. Hal itu disebabkan karena sebagian keluarga yang berada di desa merantau ke kota.

Untuk itu, herbisida terbatas menjadi alternatif dan sebagai teknologi yang bisa menggantikan tenaga kerja dan menekan biaya produksi usaha tani.

iklan

Namun demikian, lanjut Mulyadi, karena herbisida adalah bahan kimia yang bersifat racun maka harus digunakan secara benar dan bijaksana serta hati-hati agar tidak menimbulkan dampak kepada penggunanya atau yang menyemprot, termasuk tanaman dan lingkungan.

Alishter “Hari ini, kami memberikan materi terkait peraturan dan perizinan, serta bagaimana memahami cara menyimpan dan memusnahkan pestisida. Sementara Dinas Kesehatan akan memberikan materi tentang pencegahan dan penanggulangan darurat kalau terjadi keracunan,” jelasnya.

BACA JUGA  Percepatan Pembangunan, Wabup Sumbawa Gelar Rapat Bersama Kades

Dari Alister, kata Mulyadi, memberikan materi bagaimana menggunakan herbisida secara bijaksana, aman dan efektif. Terakhir pelatihan bagaimana cara mengkalibrasi alat supaya lebih efektif dan efisien dalam penggunaannya.

Sesuai juga dengan survey di beberapa Provinsi serta kajian dari UGM, IPB bahwa penggunaan pestisida ini memang memiliki dampak negatif namun bila digunakan dengan metode dan anjuran yang telah disosialisasikan maka semua menjadi aman, efisien, efektif bagi para petani dan juga lingkungan.

Adapun penganggaran kegiatan pelatihan yang sudah dilaksanakan di 304 kabupaten/kota seluruhnya ditanggung oleh Alishter, sehingga tidak membebani anggaran pemerintah. Sebab, Alishter sudah menjadi mitra kerja pemerintah dari tahun ke tahun.

Selain memberikan sertifikat kompetensi, Alishter juga memberikan doorprize atau hadiah kepada para petani peserta pelatihan yang berhasil menjawab pertanyaan seputar materi pelatihan. Hadiahnya berupa sepatu boot dan handsprayer.

“Insya Allah tahun depan Alishter akan balik lagi ke NTB, ke kota lainnya agar supaya makin banyak petani yang memahami, makin sehat di dalam menggunakan herbisida,” terang Mulyadi.

Alishter Sementara itu, Perwakilan Direktorat Industri Kimia Hulu, Kementerian Perindustrian, Tri Ligayanti, mengatakan dunia internasional melalui PBB ingin melarang parakuat karena memiliki potensi bahaya yang lebih tinggi daripada herbisida sistemik. Saat ini, yang beredar di Indonesia, ada herbisida kontak dan herbisida sistemik.

Pihaknya juga hadir setiap tahun di sidang PBB untuk memperjuangkan agar herbisida terbatas atau parakuat tidak dibatasi. Sebab, kalau dibatasi akan susah dalam kegiatan ekspor-impor, di mana produksi dalam negeri belum mencukupi kebutuhan seluruh herbisida parakuat di Indonesia.

BACA JUGA  Masyarakat Batu Tering Kompak, Relawan Bang Zul Targetkan 85 Persen

Syarat yang diberikan saat kami berargumen dibuktikan dengan tidak terjadi kecelakaan atau kematian karena salah penggunaan dari herbisida. Tentunya ujung tombak dari hal ini adalah para petani,” ucapnya.

Oleh karena itu, pihaknya mendeklarasikan berdirinya Alishter sejak 2015, yang merupakan gabungan dari produsen maupun distributor dari herbisida terbatas untuk menyatukan program pelatihan pestisida kepada petani.

Kami sangat bangga dengan berdirinya Alishter. Karena aliansi ini meliputi lintas asosiasi, mulai dari lintas nasional perusahaan internasional dan nasional. Alister sudah menjadi mitra pemerintah yang sangat kuat dalam penyediaan data dan informasi yang diperlukan untuk beragumen,” ungkap Yanti.

Selain itu, Yanti juga mengimbau kepada seluruh ratusan petani untuk serius mengikuti pelatihan. Sebab, apabila ada kasus-kasus yang terjadi dan timbul karena kurang pengetahuan petani dalam menggunakan herbisida terbatas, pihaknya akan berat berargumentasi di dunia internasional.

Ligayanti juga mengingatkan para petani agar cermat dan dapat memahami prodak pestisida palsu serta jangan sayang terhadap kemasan karena dampak berbahaya bagi diri maupun anak-anak serta lingkungan sekitar.

Alishter Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sumbawa, yang diwakili Joni Hamdani, S.Pt,. MP,. pada kesempatan tersebut mengucapkan permohonan maaf ibu Kadis Pertanian yang tidak dapat membersamai pada kesempatan kali ini karena ada urusan yang harus diselesaikan.

Menyangkut apa yang dihajadkan oleh Alishter, lanjut Joni, Dinas Pertanian Kabupaten Sumbawa sangat berterimakasih dan menyambut baik adanya kegiatan pelatihan penggunaan pestisida ini, yang tentunya akan sangat bermanfaat bagi masyarakat petani di Kabupaten Sumbawa khususnya Kecamatan Lunyuk.

Menurut Joni, Lunyuk merupakan lumbung pangan Kabupaten Sumbawa, berupa padi, jagung dan Bawang Merah. Dengan hadirnya Alishter ini maka ini merupakan suatu hal yang baik bagi Kabupaten Sumbawa dan tentunya untuk masyarakat petani.

Selama ini kata Joni, diakui bahwa para petani masih banyak yang keliru dalam hal penggunaan pestisida dan menjadi ahli tersendiri. Hadirnya Alishter dengan program pelatihan penggunaan pestisida ini maka ini sebuah anugerah yang sangat baik dan harus didukung serta mendapatkan suport dari pemerintah maupun petani.

BACA JUGA  Curi Kambing Terekam CCTV, Dua Pemuda Diringkus Polisi

“Pencampuran obat pestisida ini tidak boleh sembarangan sebab dampak negatif dan pencampurannya memiliki aturan agar dampaknya bagi petani, tanaman menjadi baik, efektif dan efisien,” ujar Joni.

Program Pertanian lanjut Joni tidak melarang petani menggunakan pestisida namun harus sesuai takaran, sesuai dosis dan tata cara penggunaan, hal ini penting bagi petani untuk dapat memahami.

Pelatihan ini penting untuk dilaksanakan karena erat kaitannya dengan penggunaan pestisida yang diatur oleh negara atau dalam hal ini Dinas Pertanian.

“Penggunaan pestisida yang baik tentu akan bermanfaat dalam mendukung usaha para petani, serta aman untuk hasil pertanian yang dikonsumsi serta aman bagi lingkungan,” ungkapnya.

Joni juga menegaskan bahwa, petani tidak bisa menghindar dari penggunaan pestisida apapun karena persoalan tenaga kerja yang dihadapi dalam usaha pertanian.

Pengendalian gulma dan hama dalam lahan pertanian yang luas jika hanya mengandalkan tenaga manusia akan membutuhkan waktu yang relatif lama dan biaya yang dikeluarkan juga cukup besar untuk membiayai tenaga kerja.

Selain itu juga bila tidak memahami tata cara penggunaan pestisida yang baik tentu akan berdampak negatif serta beresiko bagi tubuh manusia karena ini barang kimia yang sifatnya beracun.

“Harapan kami, semoga para petani dapat mengikuti kegiatan pelatihan ini dengan baik agar betul-betul memahami cara penggunaan herbisida terbatas ini dengan baik, aman, efektif dan efisien agar ke depan dapat bermanfaat bagi petani dan juga anak-anak kita dimasa mendatang,” pungkasnya. (Nuansa)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.