Sumbawa Besar, NuansaNTB.id- Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Sumbawa selain menangani Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelar Narkotika (P4GN) juga menangani rehabilitasi pecandu narkoba.
“Selain melakukan P4GN, kami di BNNK Sumbawa juga menangani rehabilitasi pecandu narkoba,” ujar Koordinator Seksi Rehabilitasi, Ellyah Andryani, SKM,. yang didampingi Kepala BNNK AKBP Hurri Nugroho, SH,. MH dan Koordinator Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat (P2M), Nursyafruddin, A.Md.
Hingga saa ini kata Ellyah, ada sejumlah 22 orang yang di rehab dari target 25 orang yang tersebar di kabupaten sumbawa.
Dari 22 orang tersebut lanjut Ellyah, ada 14 orang pelajar meliputi SMP, SMA dan Mahasiswa. Untuk SMP sendiri ada 7 orang dari 14 orang tersebut, sisanya Umum.
Untuk rehab ini kata Ellyah tidak dipungut biaya alias gratis bahkan BNNK membantu biaya transportasi dengan jumlah pertemuan 8 kali hingga 12 kali, itu untuk rehab jalannya.
Sejauh ini lanjut Ellyah, rata-rata yang ditangani rehab ada yang datang sendiri, ada yang dibawa oleh kepolisian dan ada juga yang diantar oleh keluarganya.
Di BNNK Sumbawa juga sering turun ke lapangan melalukan tes urin baik di sekolah SMP, SMA, Perguruan tinggi, Instansi hingga ke Desa-desa.
“Kemarin kami, melaksanakan tes urin di Labangka ada 4 orang yang positif narkoba. Untuk keempat anak ini kita serahkan ke pihak sekolah apakah akan dikeluarkan dari sekolah atau tetap ingin dibina dengan melibatkan orang tua serta dilakukan rehabilitasi,” ungkap Ellyah.
Sementara untuk tempat rehab dilakukan di RSUD sumbawa, RS Sering, RSUP Manambai, dan RS Mataram, itu juga tergantung tingkat keparahan penggunanya.
“Penanganan ada yang dilakukan rawat inap selama sebulan tergantung kondisi, bila masih dibutuhkan penanganan lanjutan, kita kirim ke Mataram. Kemudian ada juga yang dilakukan rawat jalan,” jelasnya.
Sejauh ini kata Ellyah, pecandu atau pemakai di sumbawa ini menggunakan barang yang sudah tidak ori atau tingkat keasliannya di bawah 50 persen.
“Narkoba yang digunakan oleh rata-rata yang dilakukan rehabilitasi ini sudah tidak asli, tingkatnya di bawah 50 persen. Karena kalau yang asli itu mahal. Sedangkan ini bisa mereka beli dengan harga Rp.100 ribu hingga Rp.50 ribu,” katanya.
Sementara untuk pemberdayaan, BNNK Sumbawa bekerjasama dengan Lembaga Latihan Kerja (LLK) Sumbawa agar para pecandu ini bisa memiliki skill dan dapat beraktivitas dalam mencari penghidupan sendiri.
Melalui kesempatan ini, Ellyah juga menghimbau kepada masyarakat, apabila ada keluarga yang kecanduan narkoba dan ingin agar saudara atau anaknya dapat terbantu dapat datang ke BNNK Sumbawa untuk melakukan rehabilitasi.
“Rehabilitasi ini gratis, tidak dipungut biaya bahkan BNNK memberikan uang transportasi,” pungkasnya. (Nuansa)