Sumbawa Besar, NuansaNTB.id- Ketua DPRD Kabupaten Sumbawa, Abdul Rafiq, SH,. berkesempatan menghadiri penutupan Pesona Moyo Mekar 2023, Rabu Malam (13/09/2023).
Pada penutupan tersebut, panitia menampilkan atraksi memukau group Bagonteng yang terdiri dari 6 orang ibu ibu yang kemudian diikuti penampilan group shalawat.
Pada kesempatan tersebut, Ketua Rafiq memberikan apresiasi atas terselenggaranya beragam kegiatan Pesona Moyo Mekar yang sangat luar biasa dan menakjub. “Saya pribadi terpesona saat pertama kali datang dan menyaksikan atraksi yang ditampilkan para peserta,” ujar Rafiq.
Selain itu, Ketua DPC PDI-P Sumbawa ini juga takjub dengan arena yang disiapkan panitia yang tidak berlebihan.
Menurut Ketua Rafiq, kegiatan pesona Moyo mekar ini bukan saja event tingkat kecamatan, melainkan sudah seperti event Kabupaten, bahkan bila melihat dari penataan arena ini seperti Event nasional.
“Penataan arena sungguh luar bias. Ini bukan lagi event kecamatan melainkan sudah kelas event kabupaten bahkan bisa menjadi event nasional,” ungkap Rafiq
Masih kata Rafiq. Kita ingat
Dikatakan Ketua Rafiq, untuk menjadi negara yang besar ada tiga hal yang hatus kita miliki yakni pertama, harus berdaulat di bidang politik. Kedua, harus mampu dan berdikari dalam ekonomi dan ketiga, harus berkepribadian dan berbudaya.
“Apa yang dilakukan Desa Moyo Mekar sangat menarik karena telah menunjukkan satu dari pesan Bung Karno yakni “Kita Harus berkepribadian dan berkebudayaan,” terang Ketua KONI Sumbawa ini.
Selain itu, ditambahkan Rafiq, wilayah Paroso adalah penyangga budaya samawa. Ada beragam seni budaya diantaranya Lawas, Kasidah Rebana, salawatan, sakeco, Tarian, dan sebagainya.
Demikian pula dibidang olahraga ada main jaran, barapan kebo. Dan ini patut dirawat serta dilestarikan. “Kami akan terus mensupport keberlanjutan dan pelestarian kebudayaan samawa,” jelasnya.
Ketua DPRD juga menguraikan bahwa secara bersamaan kita berkepribadian dalam kebudayaan juga kita berupaya mewujudkan kemandirian ekonomi.
Ketua DPRD juga menyoroti beberapa keuntungan adanya event-event semacam ini sebab akan menghidupkan ekonomi.
“Kita melihat dalam event ini ada muncul UMKM, Pedagang, ekonomi hidup dan berputar dengan baik. Kegiatan Pesona Moyo Mekar bisa menjadi pemantik tumbuhnya ekonomi baru. Output inilah yang kita harapkan bagaimana memancing pihak luar untuk dapat melihat potensi Moyo Mekar yang menarik pada khususnya dan wilayah paroso secara lebih luas,” urai Ketua Rafiq.
“Potensi sudah ada, tinggal bagaimana sentuhannya. Kita tahu persaingan sangat ketat. Ketika kita promosikan dengan baik, maka orang dari luar akan datang. Dan saat itulah ada hal yang perlu dipersiapkan sehingga dibutuhkan koordinasi dengan Pemda agar potensi bisa dikembangkan. Ini tugas kita kedepan nya. Kita tidak ingin, ketika malam ini ini kegiatan ditutup kemudian berhenti dan Moyo Mekar sepi. Saya mengusulkan dalam HUT Sumbawa, Desa Moyo Mekar kita dorong melaksanakan kegiatan budaya. Syaratnya harus dipersiapkan segala sesuatunya. Kalau ditetapkan jadi tuan rumah, maka potensi ini harus disiapkan jauh hari sebab sudah memiliki nilai jual. Kita lihat bendungan ini bisa mengalahkan salah satu sungai di Kota kita punya potensi yakni Sungai ini tak pernah kering dan ini juga kami akan komunikasi dengan pĆ©mda agar bisa menata sungai.”
Diakhir acara, Ketua Rafiq menyerahkan secara simbolik bantuan sebesar Rp 25 Juta untuk kegiatan budaya di desa Moyo Mekar. Dikesempatan itu pula Ketua Rafiq menyampaikan bahwa apa yang menjadi usulan Kades dan Camat Moyo Hilir, tahun 2024 ada dua perahu dan juga Rumah jaga dari Ketua DPRD Sumbawa.
Turut hadir pada penutupan Pesona Moyo Mekar ini, Anggota DPRD Sumbawa Achmad Fachri, SH., Camat Moyo Hilir, Kades Desa Poto dan ribuan masyakarat. (Nuansa)