Sumbawa Besar, NuansaNTB.id- Maraknya peredaran narkoba yang semakin mengkhawatirkan di Kabupaten Sumbawa menjadi sorotan Wakil Rakyat di DPRD Sumbawa.
“Kasus narkoba di kabupaten sumbawa masih menjadi temuan tertinggi dan ini tentu sangat menghawatirkan keberlangsungan para generasi penerus di Sumbawa ini,” ungkap Anggota DPRD Sumbawa Muhammad Tayeb dari Fraksi PDI PerjuanganPerjuangan kepada media ini, Senin (30/10/2023).
Menurut Rambo sapaan akrab Muhammad Tayeb, bila masalah narkoba ini tidak menjadi atensi serius para pemangku kebijakan di daerah, ini akan menjadi bom waktu bagi keberlanjutan generasi muda Sumbawa.
“Kami sangat khawatir generasi muda kita akan hancur manakala ini tidak kita perangi dan bila kita sepelekan terutama di wilayah selatan itu sangat menghawatirkan. Tolong pak Bupati agar dapat memberikan perhatian khusus dan ini kondisinya darurat narkoba, agar motto Sumbawa Gemilang yang Berkeadaban bisa kita raih,” jelas Rambo.
Narkoba ini kata Rambo adalah salah satu masalah serius yang melanda masyarakat di seluruh dunia, terutama di daerah kabupaten sumbawa ini.
Penggunaan narkoba telah menyebabkan banyak dampak negatif, baik bagi individu yang menggunakannya maupun bagi masyarakat secara keseluruhan.
“Salah satu alasan utama mengapa narkoba tidak boleh dianggap sepele adalah karena efek jangka panjangnya yang merusak terhadap kesehatan fisik dan mental seperti depresi dan kecemasan,” katanya.
Dikatakannya, penting untuk diingat bahwa narkoba bukan hanya masalah individu, tetapi juga masalah yang mempengaruhi masyarakat secara keseluruhan. Dampak negatif dari penyalahgunaan narkoba dapat dirasakan oleh keluarga, teman, dan anggota masyarakat lainnya.
“Upaya pencegahan dan penanganan narkoba harus menjadi prioritas bagi Pemerintah dan juga masyarakat. Pendidikan dan kesadaran tentang bahaya narkoba perlu ditingkatkan, baik di kalangan remaja, pelajar maupun masyarakat umum. Selain itu, penegakan hukum yang tegas terhadap peredaran narkoba juga sangat penting untuk mengurangi peredarannya di tengah masyarakat, pungkasnya. (Nuansa)