Produksi Setiap Tahun Meningkat, Jagung Komoditas Unggulan di Sumbawa

oleh -3447 Dilihat
oleh

Sumbawa Besar, NuansaNTB.id- Tingginya minat petani dalam menanam jagung di kabupaten sumbawa membuat jagung menjadi komoditas unggulan bahkan di NTB dan hasilnya kerap di ekspor ke berbagai wilayah dan negara.

Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Sekretaris Dinas Pertanian Sumbawa, Isnaini, SP,. Saat menjadi narasumber pada Acara Sosialisasi Tindakan Karantina Perlakuan Fumigasi phosphine (Ph3) dalam rangka Eksport Komoditas Pertanian di Transit Sumbawa Hotel, Kamis (05/10/2023).

Menurut Isnaini, pengembangan jagung di kabupaten sumbawa sangat potensial. Sebab didukung oleh luas lahan yang masih cukup tersedia.

“Jagung adalah komoditi unggulan di Sumbawa dan lahan masih luas untuk pengembangannya,” ujar Isnaini.

Dikatakannya, di kabupaten sumbawa, lahan pertanian yang tersedia dengan luas 564.789 hektar terdiri dari sawah 55.818,96 Ha dan bukan sawah 507.570,26 Ha. Semua lahan ini tersedia untuk menanam jagung.

BACA JUGA  Libatkan Puluhan Perusahaan, Disnakertrans Sumbawa Adakan Job Fair di GOR Brang Biji

Bahkan kata Isnaini, produksi pertanian di Kabupaten Sumbawa terutama jagung setiap tahunnya terus mengalami peningkatan. Dimana, tahun 2020 mencapai 564.873 ton, 2021 meningkat menjadi 641.117 ton dan kembali meningkat tahun 2022 mencapai 703.454 ton.

Meski produksi terus meningkat, ada beberapa hal yang menjadi permasalahan dan isu strategis yang kerap dihadapi petani. Di antaranya fluktuasi harga jual hasil panen petani.

“Harga jual jagung di lapangan masih cukup bagus berkisar Rp 4.700-5.000 per kilogram. Kami berharap harga jual ini tetap stabil. Walaupun kadangkala pada puncak panen harga jual mengalami fluktuatif, dan cenderung anjlok,” jelasnya.

Sementara, permasalahan lain di kabupaten sumbawa adalah rendahnya nilai tambah hasil produksi. Hal ini disebabkan karena kondisi investasi dan infrastruktur pertanian yang belum berpihak.

BACA JUGA  Kunjungi Sejumlah Sekolah Bagian Barat, Dewan Pendidikan Akomodir Banyak Aspirasi

“Sempat ada rencana pembangunan pabrik pengolahan limbah jagung menjadi bio energi setahun lalu, tapi sampai sekarang rencana ini belum terwujud,” terangnya.

Hal lain yang menjadi persoalan dan isu strategis saat ini yakni dampak perubahan iklim global serta dampak el-nino adalah tantangan sangat nyata bahkan sulit dikendalikan karena merupakan perubahan iklim global.

“Yang bisa dilakukan saat ini yaitu dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada guna mengatasi kekeringan yang melanda maupun gangguan orgasme pengganggu tumbuhan dan kami di Dinas pertanian juga telah mengusulkan pembangunan beberapa bendungan, cek dam dan lainnya ke provinsi maupun pusat untuk mengatasi kekeringan yang melanda,” pungkasnya. (Nuansa)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.