Sumbawa Besar, NuansaNTB.id- Pemerintah Kabupaten Sumbawa melalui Dinas Kelautan dan Perikanan mengajukan permohonan penambahan lokus dan menu Dana Alokasi Khusus (DAK) 2025 kepada Direktur Jenderal Perikanan Budi Daya, Kementerian Kelautan dan Perikanan RI di Jakarta.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sumbawa, Rahmat Hidayat, S.Pi, MT, yang dikonfirmasi, Kamis (28/03/2024) menjelaskan bahwa permohonan ini berkaitan dengan upaya pengembangan sektor kelautan dan perikanan di wilayah mereka.
Meskipun Dana Alokasi Khusus (DAK) telah memberikan dampak positif yang signifikan terhadap kegiatan kelautan dan perikanan, beberapa kegiatan tidak dapat diusulkan karena pembatasan lokus dan rincian dalam menu DAK yang terdapat dalam aplikasi Krisna.
Salah satu usulan utama adalah penambahan lokus untuk Balai Benih Ikan (BBI) Meno, yang saat ini belum tercantum dalam aplikasi DAK Krisna, sementara Balai Benih Ikan Air Tawar (BBIAT) Rhee telah tersedia.
Selain itu, Pemerintah Kabupaten Sumbawa juga mengusulkan penambahan rincian menu untuk sarana dan prasarana budidaya mutiara di Desa Pulau Kaung, yang telah ditetapkan sebagai Kampung Budidaya Mutiara sejak tahun 2022, serta untuk sarana dan prasarana budidaya rumput laut.
Usulan penambahan menu mencakup pembangunan dan rehabilitasi perbenihan, kolam IPAL, mess karyawan, bangunan/sarana biosecurity, pengadaan sarana dan prasarana pemberdayaan usaha pembudidaya ikan skala kecil, serta sarana dan prasarana budidaya ikan laut (mutiara) dan rumput laut.
“Dengan mengajukan permohonan ini, Pemerintah Kabupaten Sumbawa berharap dapat mendapatkan dukungan yang memadai untuk terus mengembangkan sektor kelautan dan perikanan di wilayah mereka demi kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” kata kadis.
Diharapkan pihak terkait dapat mempertimbangkan dengan baik permohonan ini demi kemajuan sektor kelautan dan perikanan di Kabupaten Sumbawa.
“Kita lakukan juga kordinasi dengan BAPPENAS yang merupakan salah penentu kebijakan pembangunan secara nasional,” tutup kadis. (Nuansa/**)