Sumbawa Besar, NuansaNTB.id- Pemerintah Kabupaten Sumbawa, menggelar rapat untuk merumuskan strategi pengembangan wisata halal dan desa wisata di wilayah.
Rapat tersebut dipimpin oleh Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Kabupaten Sumbawa, Dr. Dedy Heriwibowo, S.Si, M.Si, yang dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk perwakilan dari Komisi IV DPRD Kabupaten Sumbawa, MUI Kabupaten Sumbawa, dan Lembaga Adat Tana Samawa.
Salah satu hasil penting dari rapat tersebut adalah kesepakatan untuk menetapkan lokus pilot project desa wisata halal.
“Desa-desa yang dipilih untuk menjadi pilot project tersebut adalah Desa Poto di Kecamatan Moyo Hilir, Desa Karang Dima di Kecamatan Labuhan Badas, dan Desa Labuhan Jambu di Kecamatan Tarano,” kata Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Kabupaten Sumbawa, Dr. Dedy Heriwibowo, S.Si.
Langkah-langkah strategis dan operasional dalam pengembangan wisata halal dan desa wisata juga telah disepakati dalam rapat tersebut.
“Selain itu, akan dilakukan koordinasi lebih lanjut untuk melakukan studi banding ke desa wisata yang telah sukses dalam pengembangannya. Rencananya, kegiatan ini akan diikuti dengan pelatihan pengembangan bagi anggota pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata),” katanya.
Rapat tersebut juga menyoroti pentingnya memperkuat identitas khas Sumbawa dalam pengembangan pariwisata halal.
“Trademark pariwisata halal di Kabupaten Sumbawa akan digaungkan di berbagai lini sosial masyarakat, seiring dengan regulasi yang sejalan dengan falsafah hidup Tau dan Tana Samawa,” ungkapnya.
Dengan adanya rapat ini, diharapkan Kabupaten Sumbawa dapat terus mengembangkan potensi wisata halal dan desa wisata sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat setempat serta memperkenalkan kekayaan budaya dan alam yang dimiliki wilayah tersebut kepada dunia. (Nuansa/**)
