Nabire Papua, NuansaNTB.id- Aksi brutal dan sadis Organisasi Papua Merdeka (OPM) atau Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Komando Daerah Pertahanan (Kodap) XIII Kegepa Nipouda Paniai kembali terjadi.
Kali ini TPNPB menembak mati Komandan Rayon Militer (Danramil) 1703-04/Aradide, Letnan Dua Infanteri Oktovianus Sogalrey, yang jasadnya ditemukan pada Kamis (11/4/2024) di tepi jalan trans ruas Enarotali-Komopa tepatnya di kampung Pasir Putih, distrik Aradide, kabupaten Paniai, provinsi Papua Tengah.
Penembakan dan penyerangan Danramil Aradide itu dilakukan oleh TPNPB Kodap XIII Kegepanipouda Paniai dibawah komandan operasi Mayor Osea Satu Boma pada hari Rabu (10/4/2024) sekitar jam 5 sore.
Jenazah korban telah dievakuasi aparat gabungan dari ibu kota kabupaten Paniai yang bergerak ke lokasi kejadian dengan menumpang puluhan kendaraan roda empat. Setelah dievakuasi ke markas Koramil Aradide di Komopa sebelum ke Enarotali untuk divisum di RSUD Paniai.
Brigjend Matius Gobay selaku pimpinan Kodap XIII Kegepa Nipouda Paniai dalam siaran pers Komnas TPNPB yang dikeluarkan oleh Sebby Sambom sebagai juru bicaranya menyatakan siap bertanggungjawab atas kejadian yang menewaskan satu anggota TNI dengan jabatan sebagai Danramil 1703-04/Aradide.
Sebby Sambom menyatakan pihaknya telah menerima laporan resmi dari pimpinan TPNPB Kodap XIII Kegepa Nipouda Paniai pada Kamis 11 April 2024 bahwa mereka telah berhasil tembak mati Danramil Aradide.
Dalam siaran pers itu juga Sebby Sambom lampirkan sejumlah foto dan video kejadiannya. Juga rekaman suara berisi kronologis kejadian dan pernyataan sikap, termasuk ancaman tegas kepada aparat keamanan bahkan warga sipil non OAP dan OAP yang terbukti menjadi mata-mata akan menjadi target dari pasukan TPNPB.
Menurut Sebby, dengan penembakan terhadap Danramil Aradide itu membuktikan bahwa TPNPB Kodap XVIII Paniai masih eksis untuk melawan pendudukan negara kolonial Indonesia.
“Selama ini delapan Kodap aktif perang, jadi dengan Paniai sudah bergerak berarti jumlahnya menjadi Sembilan Kodap yang siap lawan dengan musuh. TPNPB totalnya ada 36 Kodap,” kata Sebby Sambom.
Dikutip dari siaran pers yang sama, Brigjend Matius Gobai menyatakan bertanggungjawab atas aksi penembakan dan penyerangan itu. Kata Matius Gobai, aksi tersebut dilakukan pasukannya pada hari Rabu (10/04/2024) sekitar Pukul 17.00 WP.
“TPNPB Kodap XVIII Kegepa Nipouda Paniai yang tembak mati Danramil Aradide. Kami siap bertanggungjawab atas aksi penyerangan ini. Pasukan teroris kolonial Indonesia tidak boleh cari rakyat sipil, tetapi cari kami, karena ini kami yang lakukan,” tegas Matius.
Dengan ini, ditegaskan, perang revolusi untuk kemerdekan bangsa Papua Barat sudah dimulai untuk terus dilanjutkan sampai berhasil usir kolonial dari Tanah Papua agar bangsa Papua Barat bebas dari kolonialisme dan penjajahan yang telah berlangsung selama lebih dari setengah abad sejak dianeksasi oleh Indonesia.
Sementara itu, laporan warga menyebutkan, jenazah Danramil Aradide sempat divisum di RSUD Paniai sebelum akhirnya diberangkatkan ke Nabire dengan menggunakan mobil Ambulance dikawal aparat gabungan yang menumpang sejumlah mobil roda empat.
Berdasarkan siaran pers dari Kapendam XVII/Cendrawasih Letkol Inf Candra Kurniawan, pembunuhan terhadap satu prajurit TNI atas nama Letda Inf OS itu dilakukan oleh OPM di Paniai dengan lokasi kejadiannya di daerah Pasir Putih, distrik Aradide, kabupaten Paniai, Papua Tengah.
“Para pelaku penyerangan dan penembakan ini adalah gerombolan OPM,” kata Kapendam XVII/Cenderawasih dalam keterangannya.
Dijelaskan, kejadian bermula saat almarhum keluar dari Makoramil 1703-4/Aradide pada hari Rabu sore (10/4/2024). Ditunggu sampai pada hari Kamis pagi (11/4/2024), Danramil tidak kembali. Kemudian dilakukan pencarian hingga akhirnya ditemukan jenazahnya di pinggir jalan trans.
“Beliau ditembak dan dibunuh OPM. Saat ini jenazahnya sudah di Enarotali dan akan diangkut ke Nabire untuk dimakamkan secara militer,” pungkas Kapendam. (*)