Sumbawa Besar, NuansaNTB.id- Dalam rangka melindungi anak-anak korban trauma di Sumbawa, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumbawa dan DPRD Kota Mataram, sepakat membentuk Rumah Aman.
Langkah nyata ini diambil setelah kedua Lembaga Legislatif ini mengadakan pertemuan bersama Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kota Mataram dan Rumah Pelayanan Perlindungan Anak (RPPA) Kota Mataram.
Ketua DPRD Sumbawa, Abdul Rafiq, SH,. kepada media ini, Rabu (17/04/2024), menyampaikan komitmen untuk meningkatkan perlindungan anak-anak di wilayah kabupaten sumbawa.
Salah satu langkah konkrit yang diambil adalah dengan mengadopsi konsep Rumah Aman, yang akan menjadi tempat bagi anak-anak untuk mendapatkan perlindungan dan pemulihan dari berbagai trauma yang dialami.
“Kami ingin menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi anak-anak yang mengalami kesulitan dan trauma akibat berbagai persoalan yang mereka hadapi,” ujar Rafiq.
Dikatakan Rafiq, Rumah Aman ini tidak hanya akan melayani anak-anak di Sumbawa, tetapi juga anak-anak korban kekerasan dan trauma dari sekitar pulau Sumbawa, seperti KSB, Bima, Dompu, dan Kota Bima.
“Dalam pembentukan Rumah Aman ini, DPRD Sumbawa bekerjasama dengan LPA dan RPPA Kota Mataram. Semoga ini dapat menjadi langkah strategis dalam percepatan penanganan kasus kekerasan dan trauma anak-anak,” ungkap Ketua DPRD Sumbawa.
Selain itu, Rafiq juga berharap dengan keberadaan Rumah Aman ini akan memberikan bantuan yang sangat dibutuhkan bagi anak-anak yang mengalami kekerasan di wilayah Pulau Sumbawa, yakni Kabupaten Sumbawa, KSB, Bima, dan Dompu.
“Rumah Aman ini diharapkan dapat memberikan lingkungan yang aman dan nyaman bagi anak-anak untuk mendapatkan perlindungan dan pemulihan dari trauma yang mereka alami. Kami berharap langkah ini dapat menjadi solusi yang efektif dalam membantu anak-anak yang membutuhkan di wilayah tersebut,” jelasnya.
“Semoga langkah-langkah konkret yang diambil oleh DPRD Kota Mataram dan DPRD Sumbawa dalam bentuk Rumah Aman ini diharapkan dapat memberikan solusi yang efektif dan holistik bagi anak-anak yang mengalami trauma di NTB,” pungkasnya. (Nuansa/*)