Kerap Konflik, Dua SDN di Jotang Empang Harus Dimerger

oleh -767 Dilihat
oleh

Sumbawa Besar, NuansaNTB.id- 09 Agustus 2024- Kerap berkonflik, dua Sekolah Dasar Negeri (SDN) di wilayah timur sumbawa dituntut segera di merger. Kedua sekolah tersebut yakni SDN 2 Jotang dan SDN 3 Jotang, Kecamatan Empang, Kabupaten Sumbawa.

Informasi sering terjadinya konflik di dua SDN Jotang ini diketahui setelah Dewan Pendidikan Kabupaten Sumbawa yang dipimpin oleh Sekretaris DPKS, Zainuddin, SE,. SH,. bersama anggota melakukan kunjungan ke sekolah dimaksud.

“Kami usulkan SDN 2 dan SDN 3 Jotang ini dimerger. Alasannya bahwa kedua sekolah ini memiliki banyak masalah yang bisa menimbulkan konflik,” ungkap Korwil Pendidikan Kecamatan Empang, Muhammad Nasukha, S.Pd saat pertemuan dengan Sekretaris dan Anggota Dewan Pendidikan Kabupaten Sumbawa serta kepala sekolah se-Kecamatan Empang, belum lama ini.

BACA JUGA  Komitmen Bupati Sumbawa, Jalur Trase Brang Tereng 760 Meter Mulai Dikerjakan

Disebutkan Nasukha, kedua sekolah ini letaknya berada dalam satu kawasan yang hanya dipisahkan oleh pagar yang terbuat dari seng. Ketika anak-anak dari sekolah SDN 3 Jotang main bola saat jam olahraga, mengganggu anak-anak dan guru SDN 2 Jotang yang sedang mengikuti proses belajar mengajar.

Saat main bola yang ditendang sering terkena pagar seng sehingga menimbulkan suara gaduh. Demikian sebaliknya. Lucunya lagi, saat upacara bendera Hari Senin. Satunya memberikan sambutan, dan satu sekolah lainnya menyanyikan Lagu Indonesia Raya dalam waktu yang bersamaan, membuat suasana tidak nyaman. Apalagi bersamaan menyanyikan lagu Indonesia Raya, dengan syair dan suara yang tidak seragam dari dua sekolah ini, terasa tak enak didengar.

BACA JUGA  Sholawat Warga Binaan Lapas Sumbawa Menggema di DPC Partai Gerindra

“Kedengarannya saling bersahut-sahutan, membuat anak-anak yang menyanyikan lagu kebangsaan ini tidak serius karena tertawa dan terasa lucu,” aku Nasukha.

Parahnya lagi ketika Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Kedua sekolah ini tidak lagi menggunakan zona sebab berada di lokasi yang sama. Tim guru dari masing-masing sekolah berlomba-lomba naik turun rumah warga untuk mengajak anak-anak masuk ke sekolahnya. Kondisi ini berdampak terhadap beban psikologis orang tua murid. “Inilah beberapa alasan membuat saya mendukung dua sekolah ini dimerger,” jelasnya.

Terhadap merger ini, Nasukha telah menggelar rapat dengan orang tua murid dari dua sekolah termasuk para guru dan kepala sekolah. Semuanya sepakat dan telah dibukukan dalam berita acara. “Kami minta Dewan Pendidikan untuk menfasilitasi dan ikut mendorong agar merger dua sekolah ini terealisasi,” harapnya.

BACA JUGA  Wakili Gubernur Kaltara, Moeis Damhudji Resmikan Asrama Mahasiswa Asal Kalimantan Utara

Hadir dalam pertemuan itu Sekretaris DPKS, Zainuddin SE., SH, bersama anggota, Sanapiah S.Pd, Dr. Suharli, Dr. Umar, Junaida Iriani S.Pd, Erma Suryani M.Pd, Dr. Sri Rahayu, dan Yayuk M.Pd. Selain itu Korwil bersama Kepala SDN 1 Jotang, SDN 2 Jotang, SDN 2 Boal, SDN 1 Gapit, SDN 1 Empang, SDN Lamenta, SDN 3 Jotang, SDN 1 Boal, SDN 2 Ongko, SDN Nyarinying, SDN 5 Empang, SDN 2 Gapit, SDN 2 Empang, SDN 4 Empang, SDN 1 Ongko, SDN 3 Empang dan SDN Tero.

Para kepala sekolah ini menyampaikan berbagai permasalahan mulai dari kekurangan guru, siswa, ruang kelas, rumah dinas, fasilitas sekolah, hingga kerusakan infrastruktur. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.