Dibanjiri Aspirasi Warga Mama, Haji MO: 2025 Terealisasi dengan Program Barema Mo’ Jatu Samawa

oleh -107 Dilihat
oleh

Sumbawa Besar, NuansaNTB.id- Sejumlah warga Desa Mama, Kecamatan Lopok megeluhkan beragam persoalan. Baik kondisi jalan, masalah pertanian hingga kesulitan lakukan sertifikat lahan.

Pengaduan ini disampaikan warga saat bakal calon bupati Sumbawa H. Mahmud Abdullah (H.Mo) lakukan kampanye di Desa Mama, Kecamatan Lopok, Selasa (1/10).

Hadir mendampingi H Mo, Dua anggota DPRD Sumbawa yang juga kader partai Golkar Dapil II, Syukri HS dan M Zainuddin (Rossy) serta Agus Okak Salim– mantan kader Golkar yang juga sekarang jadi pengusaha.

M Tahir–warga Desa Mama–menyampaikan bahwa kondisi jalan di Desa Mamak, terutama di Dusun Langam sampai Leweng, sangat terganggu. Meski menumpang kendaraan roda empat. Apalagi gunakan sepeda motor.

BACA JUGA  Komisi II DPRD Sumbawa Kunjungan Kerja ke Kemenkum HAM NTB

“Sangat tidak nyaman pak bupati. Satu permohonan saya, bahkan saya bisa pastikan juga keinginan masyarakat lain, agar jalan bisa diperbaiki,” pintanya. Hal senada juga disampaikan oleh M.Zain, warga Dusun Tabose, Desa Mama.

Warga lainnya, meminta stabilitas harga. Terutama harga bawang dan gabah. “Kami merasakan harga bawang dan gabah belum menyentuh angka baik. Mohon kiranya agar terjadi kenaikan, sehingga ada keuntungan bagi kami petani,” kata salah seorang ibu rumah tangga.

Sementara warga lain, berharap kepada H.Mahmud Abdullah untuk membantu persoalan sertifikat lahan miliknya. Sebab ketika sudah memiliki alas hak, tidak akan ada persoalan dikemudian hari.

iklan

Menanggapi hal tersebut, bakal Calon Bupati Sumbawa H. Mahmud Abdullah menilai persoalan jalan dipastikan pengerjaan di tahun 2025.

BACA JUGA  Reses di Bugis, Waka Ansori Eksekusi Bantuan Kursi, Uang dan Sound Sistem

“Insya Allah keinginan bapak ibu akan direalisasikan dengan Program Barema Mo’ Jatu Samawa milik MO-BJS,” jawab Haji Mo.

“Mohon doa dan dukungan paket H.Mo-BJS bisa melanjutkan program yang belum tuntas. Sebab era kepemimpinan H.Mo belum mencapai lima tahun,” ungkapnya.

Sementara terkait persoalan harga bawang dan gabah, disampaikan H.Mo bahwa itu memang persoalan pasar. Namun yang harus difikirkan bersama dan solusinya adalah menekan biaya produksi.

“Untuk sertifikat warga yang mandeg, nanti bisa dimudahkan dengan cara diusulkan secara massal proses awalnya di tingkat desa. Dan kalau melalui Desa saya rasa juga tidak akan dipersulit. Inti MO-BJS mempermudah semua itu,” pungkas Haji Mo. (**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.