Sumbawa Besar, NuansaNTB.id – Kondisi Hutan Batulanteh semakin memprihatinkan, penebangan liar seolah ada pembiaran dari dinas terkait.
Tim Opgab yang terdiri dari KPH, TNI, POLISI, Kecamatan dan perangkat Desa diwilayah Kecamatan Batu Lanteh, beberapa waktu kembali menemukan perambahan kawasan dan penebangan liar yang terjadi di kawasan hutan KPH Batu Lanteh Kabupaten sumbawa Provinsi Nusa Tenggara Barat
Terhadap kondisi tersebut, Anggota DPRD Kabupaten Sumbawa Zulfikar Demitry SH MH, sangat menyayangkan terjadinya penebangan liar dan turut prihatin atas kondisi hutan batulanteh.
Menurut Calon Wakil Ketua III DPRD Sumbawa ini, penebangan liar harus segera dihentikan sebab akan berdampak pada ketersediaan air bagi kebutuhan masyarakat di musim kemarau dan juga penahan banjir serta longsor di musim hujan.
“Semestinya hutan ini harus kita jaga dengan baik, jangan hanya mengejar rupiah lalu kita mengorbankan manfaat yang lebih besar dari keberadaan hutan. Oknum-oknum nakal ini harus ditindak tegas dan diberi efek jera agar tidak ada lagi yang melakukan hal yang sama,” tegas Politisi Nasdem ini, Senin (07/10/2024).
Hutan batulanteh ini kata Fikar, merupakan penopang utama sumber air masyarakat perkotaan. Perambahan hutan harus segera dihentikan. “Kami meminta pemerintah daerah terutama Dinas Kehutanan Provinsi NTB harus tegas dalam hal ini. Jangan menunggu hancur baru kita berbuat,” sesalnya.
Fikar juga mengapresiasi upaya tim operasi gabungan (opgap) yang telah menemukan jejak perambahan hutan di batulanteh, serta terus melakukan pengejaran terhadap terduga pelaku perambahan ilegal tersebut.
“Semoga pelakunya segera diamankan agar tidak berkeliaran bebas ditengah hutan membabat habis hutan kita,” tegasnya.
Selain itu, Fikar juga berharap kepada Pemerintah Daerah Provinsi NTB khusunya Dinas Kehutanan dan jajarannya yang berkaitan dengan pemberian izin penebangan hutan agar lebih jeli lagi melihat kondisi lapangan.
“Jangan hanya melihat diatas kertas dan dibelakang meja. Tapi lihatlah sesungguhnya di lapangan. Jangan sampai kawasan hutan tutupan, sebagai sumber air masyarakat Sumbawa dibabat habis. Selain itu, perambahan hutan juga berdampak negatif terhadap mata pencaharian masyarakat sekitar yang menggantungkan hidupnya pada hasil hutan,” pungkasnya.
Sebelumnya Kepala Desa Batu dulang Isnaini dan Ketua BPD Batu dulang Umar Usman menyayangkan atas terjadinya perambahan hutan yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab, sebagaimana bukti yang didapati berupa kayu yang sudah diolah di lokasi Hutan kecamatan Batu Lanteh.
Umar juga mempertanyakan tentang keberadaan ijin para pelaku yang di diduga ada pembiaran dari Dinas terkait, sehingga bisa bebas melakukan aktifitas perambahan hutan dimana saja. (Nuansa/**)