Sumbawa Besar, NuansaNTB.id- Berbagai program unggulan pasangan calon Bupati dan calon Wakil Bupati Sumbawa telah disosialisasikan kepada masyarakat melalui kampanye blusukan dan tatap muka tetbatas.
Pasangan Jarot-Ansori sebagai salah satu kontestan yang maju di Pilkada Sumbawa dengan 12 Program unggulannya sudah menyampaikan program tersebut kepada masyarakat melalui visi misi membangun Sumbawa menuju Sumbawa yang unggul maju dan sejahtera.
Drs H Mohamad Ansori, Cawabup pasangan nomor urut 2 dalam orasi politiknya di hadapan ratusan massa pendukungnya di Desa Pungka Kecamatan Unter Iwes, Kamis malam (24/10/2024) menyampaikan bahwa kondisi Sumbawa sedang tidak baik- baik saja, Dua tahun berturut-turut Sumbawa mendapat predikat WDP (Wajar Dengan Pengecualian) dari BPK RI.
Kondisi ini selain berpengaruh terhadap struktur pembiayaan pembangunan daerah, juga berimbas pada menurunnya kepercayaan pemerintah pusat kepada Kabupaten Sumbawa.
“Kami maju di Pilkada ini bukan sekedar coba-coba, tapi kami bersungguh-sungguh, dengan niat ikhlas ingin mengabdikan diri sebagai pelayan masyarakat. Jika kami ditakdirkan memimpin Sumbawa, status WTP akan kami kembalikan lagi ke Sumbawa, ” ujar Haji Ansori yang juga Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Sumbawa.
Sumbawa lanjut Haji Ansori, dikenal dengan Tana Intan Bulaeng. Memiliki potensi sumber daya alam yang sangat melimpah. Tidak hanya sektor pertanian dan peternakan, sektor kelautan dan perikanan juga sangat melimpah. Jika Jarot-Ansori menang, diberikan mandat memimpin sumbawa lima tahun mendatang maka PAD akan ditingkatkan hingga 50 persen.
“Berbagai potensi ini akan terus kami optimalkan, untuk mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD). Pengelolaannya dibutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul, dengan memberikan pelatihan untuk peningkatan skill dan kompetensinya,” ucap politisi yang dikenal ramah dan dermawan ini.
Ditambahkan, Untuk membuat lompatan- lompatan pembangunan, selain peningkatan kompetensi aparatur birokrasi, Jarot-Ansori juga akan menempatkan aparatur sesuai dengan kompetensi yang dimiliki. Termasuk memberikan reward dan punishment.
“Kami akan melakukan lobi-lobi ke pusat dan membangun jaringan untuk menjemput program. Jika hanya bertumpu pada APBD sangat mustahil lompatan pembangunan dapat dilakukan,” pungkaanya. (**)