Ciptakan Pilkada Bersih dan Pemimpin Jujur, Haji BJS Bentuk Satgas Anti Bagi Uang

oleh -1354 Dilihat
oleh

Sumbawa Besar, NuansaNTB.id- Di berbagai lokasi kampanye dialogis, Calon Wakil Bupati Sumbawa, H. Burhanuddin Jafar Salam, SH,HM. dengan tegas menyampaikan komitmennya dalam menciptakan Pilkada yang bersih dan pemimpin yang jujur, bebas dari politik uang (Money Politik).

Dalam upaya untuk mewujudkan hal tersebut, Cawabup Haji BJS telah membentuk Satuan Tugas khusus (Sargasus) per TPS, yang disebut Satgas Anti-Bagi Uang. Satgas ini akan bertugas untuk mengawasi praktik-praktik politik uang yang sering terjadi selama masa kampanye dan pemilu.

Dikatakan, Politik uang berbahaya bagi masyarakat karena mengabaikan nilai dalam kehidupan bermasyarakat dimana pemimpin dipilih berdasarkan kapabilitas dan visi misi, bukan berdasarkan transaksi finansial.

Selain itu, politik uang juga dapat mengikis kesadaran etika bermasyarakat kita dan anak cucu kita kedepannya. Masyarakat yang seharusnya memilih berdasarkan visi, misi, dan kemampuan calon justru termotivasi oleh keuntungan jangka pendek yang diterima saat pemilu.

Hal ini kata Haji BJS sangat berbahaya. Bagaimana mau menciptakan pemimpin yang bermutu, pemimpin yang membawa perubahan untuk Tau dan Tana Samawa, sementara yang dilakukan Praktik bagi bagi uang. Perubahan macam apa coba?

BACA JUGA  Reses di Dusun Ai Jati, Warga Doakan Ketua Rafiq Terpilih Kembali

Perlu dicatat, janji perubahan itu hanyalah kedok belaka, sementara di balik layar ada aliran dana besar yang diduga kuat diarahkan untuk membeli suara rakyat. Tidak usah berbicara perubahan, kami datang membawa perubahan namun beli suara, awasi,” tegas Haji BJS kepada satgas anti bagi uang per tps yang dibentuk dari seluruh relawan Haji MO BJS Se-Kabupaten Sumbawa.

“Jangan berharap perubahan akan datang dari seorang pemimpin yang terbiasa melakukan praktik bagi-bagi uang. Pemimpin yang menjadikan uang sebagai alat untuk meraih kekuasaan dan dukungan hanya akan memperkuat kepentingan pribadinya, bukan rakyat yang diwakilinya. Selama praktik seperti ini masih terus berlangsung, keadilan dan kesejahteraan akan tetap menjadi impian yang jauh. Untuk membangun masa depan yang lebih baik, kita membutuhkan pemimpin yang jujur, adil, dan benar-benar peduli pada kepentingan rakyat, bukan yang terjebak dalam lingkaran praktik uang,” jelasnya.

iklan

Hal ini menekankan pentingnya integritas dan komitmen seorang pemimpin pada kebaikan bersama, bukan pada transaksi atau politik uang yang hanya menguntungkan segelintir orang. Ila Tau Samawa kalau suaranya tergadai.

BACA JUGA  Harlah 25 Tahun PKB, H Ilham Sampaikan Dekrit Ketum untuk Para Kader

Praktik ini juga merugikan masyarakat dalam jangka panjang. Para calon yang memenangkan pemilihan dengan mengandalkan politik uang sering kali memiliki dorongan untuk “mengembalikan modal” setelah terpilih. Hal ini dapat memicu praktik korupsi dan penyalahgunaan wewenang di pemerintahan, yang akhirnya merugikan pembangunan daerah dan kualitas pelayanan publik. Tegasnya

Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran bermasyarakat yang berjiwa gotong royong dan adab edab dan menolak praktik politik uang. Memilih calon berdasarkan kompetensi dan integritas akan berdampak positif bagi masa depan daerah dan bangsa secara keseluruhan. Pemerintah dan aparat hukum juga diharapkan lebih tegas dalam menangani kasus politik uang agar pemilu dapat berjalan dengan lebih bersih dan jujur.

Nilai nilai gotong royong dalam bermasyarakat akan hilang dengan praktek bagi uang ini, beli suara dengan uang. Betapa susahnya kedepan para RT/RW kita, ketika mengajak masyarakatnya untuk bergotong royong, masyarakat akan bilang “ada uangnya nggak?”

BACA JUGA  RUU Perubahan Ketiga Atas Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2016 Tentang Paten Disahkan

Masyarakat tidak akan malu lagi, karena sudah dibiasakan dengan uang. Ini yang saya maksud merusak adab edab kita dalam bermasyarakat, tergeser nilai nilai saling satingi saling tulung.

Satgas Anti-Bagi Uang ini tidak hanya bertujuan untuk mengawasi dan mencegah, tetapi juga memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya memilih calon pemimpin yang bersih dan memiliki integritas. Dengan adanya Satgas ini, BJS berharap dapat meminimalisir pengaruh buruk dari praktik politik uang dan menciptakan pemilu yang adil, transparan, dan berintegritas tinggi.

Ia menekankan bahwa masyarakat memiliki hak untuk memilih berdasarkan visi dan program kerja, bukan karena iming-iming uang. Dengan Satgas ini, ia ingin mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama melawan praktik politik uang dan memastikan bahwa masa depan daerah ditentukan oleh pilihan yang jujur dan murni. (****)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.