Sumbawa Besar, NuansaNTB.id- Kunjungan Wakil Ketua III Zulfikar Demitri SH MH dan Anggota DPRD Kabupaten Sumbawa pada Selasa 12 November lalu saat melaksanakan inspeksi mendadak (Sidak) ke RSUD Sumbawa menemukan beberapa fakta.
Kedatangan para wakil rakyat ke RSUD Sumbawa untuk memastikan standar pelayanan minimal telah benar-benar diterapkan pihak manajemen Badan Layanan Unit Daerah (BLUD) tersebut.
Antara lain yang menjadi fakta-fakta hasil sidak yakni pelayanan loket yang masih analog (ketinggalan zaman), pengelolaan parkir, pelayanan mobil ambulance, dan pelayanan rawat inap.
Semua hal tersebut disampaikan langsung oleh para wakil rakyat kepada manajemen RSUD Sumbawa.
“Kami datang memastikan keluhan masyarakat terutama dalam hal pelayanan,” ujar Wakil Ketua DPRD Sumbawa–Zulfikar Demitri kepada media ini, Jum’at (22/11/2024).
Sebab menurutnya bahwa secara pengamatan umum mulai dari loket agar segera pelayanan secara elektronik dioptimalkan, supaya mudah mengurai jumlah pasien yang menunggu di luar. Hal ini agar menjadi perhatian manajemen RSUD.
“Lalu di poli syaraf miris juga karena di situ ada lorong masuk ke kardiologi. Di situ orang ngantri, ketika pasien pakai menggunakan kereta akan terganggu maka mohon dicari jalan keluarnya untuk disesuaikan dengan poli yang sedikit pasien. Pelayanannya harus mampu memanusiakan manusia,” tandas politisi Nasdem ini.
Fikar menegaskan bahwa yang paling penting masalah pelayanan masyarakat karena sudah masuk ke Ombudsman yang akan memperparah imej RSUD di pusat.
Maka ia menyarankan dibuka unit layanan baru untuk melayani pengaduan atau humas. Yang isinya adalah harus orang-orang yang luwes dan aktif yang mengerti kondisional di situ.
Pasalnya akan bahaya bagi rumah sakit jika banyak pengaduan yang direct vertikal (langsung ke pusat) akan berdampak pada bantuan pusat ke RSUD.
“Bila perlu akan evaluasi RSUD Sumbawa secara rutin. Kalau ada terbentuk faksi-faksi akan kami tindak,” tegas Zulkifar.
Mengenai pelayanan di loket pendaftaran, M. Takdir, dari Fraksi PKS, menyebutkan bahwa ada pelayanan loket sampai 3 jam.
Ia mempertanyakan ada atau tidak caranya untuk diurai agar pelayanan loket dikurangi waktunya maksimal 1 jam.
“Kami di Komisi 4 akan memaksimalkan untuk mencari jalan keluar tapi diawali dengan usulan RSUD,” sebut Takdir.
Demikian juga sambungnya dengan ambulance RSUD yang supirnya terkesan malas-malasan agar menjadi evaluasi dan perhatian.
“Intinya kami ingin pelayanan RSUD lebih baik,” harap Takdir.
Sukiman, wakil rakyat asal Dapil 2 ini, menyinggung status RSUD Sumbawa sebagai BLUD yang manajemennya semi swasta maka pelayanan reguler tetap berjalan juga perlu melakukan inovasi.
“Kedatangan ke RSUD ini bukan untuk menakuti saja tapi untuk memberikan dukungan karena bagaimana pun RSUD ini menerapkan sistem pelayanan minimal,” tandas Sukiman. (Nuansa)