Sumbawa Besar, NuansaNTB.id- Anggota DPRD, kabupaten sumbawa, Ida Rahayu, S.Ap, mendesak pemerintah daerah untuk memastikan keberadaan perusahaan tambang, terutama PT AMNT, memberikan dampak positif bagi masyarakat Sumbawa.
Legislator perempuan fraksi PAN ini, menyoroti tingginya tingkat pengangguran di daerah Sumbawa dan menekankan perlunya perusahaan tambang memberikan kontribusi nyata dalam penyediaan lapangan kerja dan pengembangan ekonomi daerah.
Dewan empat periode ini, meminta pemerintah daerah untuk memberikan perhatian serius terhadap peran perusahaan tambang dalam pembangunan daerah. Ia juga mempertanyakan sejauh mana program kerjasama yang telah dibangun antara pemerintah daerah dan perusahaan tambang.
Ida Rahayu, mengingatkan bahwa jangan sampai putra-putri Sumbawa menjadi perantau di daerah sendiri, sementara lokasi perusahaan tambang berada di Kabupaten Sumbawa.
“Terkait keberadaan tambang di Kabupaten Sumbawa, terutama PT AMNT, kami minta dapat berdampak positif terhadap masyarakat Kabupaten Sumbawa,” tegas Ida, Rabu (04/12/2024).
Dikatakan Ida, persoalan tambang ini nyata bukan tersembunyi dan merupakan persoalan masyarakat yang tidak mendapatkan kesempatan kerja dan pengusaha lokal yang tidak bisa ikut serta.
“Kalau masyarakat tidak kita layani dengan baik dan masyarakat tidak bisa bekerja di Perusahaan tambang!! Lebih baik Bubar saja pemerintah dan DPRD ini” tandasnya.
Menurutnya, kekayaan alam Sumbawa harus memberikan manfaat bagi masyarakat setempat dan pengusaha lokal harus mendapatkan kesempatan yang sama.
“Blok Elang Dodo adalah milik Kabupaten Sumbawa. Dan sudah semesti membangun kota satelit di kecamatan Ropang lokasi blok Elang Dodo tersebut. Kami tidak mau melihat masyarakat Sumbawa jadi penonton. Dengan keberadaan perusahaan tambang semestinya pengusaha lokal dapat ikut mendapatkan kesempatan,” jelasnya.
Tidak hanya itu, Ida Rahayu juga mengungkapkan kekhawatiran masyarakat Sumbawa yang tidak mendapatkan kesempatan kerja di perusahaan tambang. Ia juga menyayangkan bahwa kekayaan alam Sumbawa dibawa ke tempat lain dan meminta agar pemerintah daerah lebih serius memperhatikan keberadaan tambang di kabupaten.
“Ini terbukti ketika smelter dibuka, masyarakat kita tidak bisa mendaftar tapi harus pindah ke KSB dan ini tentu membuat resah masyarakat Sumbawa. Bayangkan kekayaan alam kabupaten Sumbawa dibawa ke tempat lain. “Tulangnya” di kasih kabupaten Sumbawa kenapa tidak isinya juga. Mohon kepada pemerintah agar hal ini diseriusi, kita berfikir untuk keberadaan tambang di kabupaten Sumbawa ” pungkasnya. (Nuansa)