Surabaya, NuansaNTB.id- Guna mempelajari sistem operasi dan inovasi pelayanan Kependudukan yang prima, Komisi I DPRD Kabupaten Sumbawa melaksanakan Kunjungan Kerja (Kunker) ke Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Area Gedung Siola Mall Pelayanan Publik Kota Surabaya, Senin 16 Desember 2024.
Rombongan dipimpin oleh Ketua DPRD Nanang Nasiruddin S.AP., MM.Inov., bersama Ketua Komisi 1, Muhammad Faesal S.AP., MM.Inov beserta Anggota DPRD. Rombongan diterima oleh Sekdis Capil Kota Surabaya Dian Eva Ronda bersama Kabid PDIP : Ivan Wijaya dan Kabid Capil Gardena Citra.
“Kami memiliki tujuan utama untuk melakukan studi banding terkait implementasi sistem pelayanan administrasi kependudukan berbasis satu pintu kepada masyarakat. Surabaya, yang telah meraih prestasi nasional dalam hal kualitas pelayanan publik di bidang kependudukan, menjadi rujukan yang relevan bagi Sumbawa dalam upaya meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelayanan kepada masyarakat baik sistem informasi maupun biaya,” ujar Nanang.
Dikatakan, hasil yang diharapkan dari kunjungan ini adalah diperolehnya pemahaman yang komprehensif mengenai best practices dalam penerapan sistem satu pintu, mulai dari aspek perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi.
“Informasi yang diperoleh akan menjadi bahan pertimbangan dalam merumuskan kebijakan dan strategi pengembangan pelayanan administrasi kependudukan di Kabupaten Sumbawa,” jelasnya.
Ditambah oleh Ketua Komisi I Muhammad Faesal, bahwa Kunjungan Kerja ini sebagai upaya proaktif dari DPRD Kabupaten Sumbawa untuk mengadopsi inovasi dalam penyelenggaraan pemerintahan.
Dengan menjadikan Surabaya sebagai benchmark (tolak ukur) pelayanan yang tepat waktu dan apa kontribusi Pemerintah ke Dinas Capil dalam supporting anggaran.
“Komisi I secara khusus tertarik untuk menggali informasi mengenai pemanfaatan teknologi informasi dalam optimalisasi pelayanan kependudukan apakah Pembuatan KTP, KIA bisa selesai dalam sehari?,” tanya Faisal.
Atas hal tersebut Sekretaris Dukcapil Kota Surabaya Dian Eva Ronda menjelaskan aspek-aspek teknis yang patut diperhatikan yakni bagaimana Surabaya merancang dan mengintegrasikan berbagai layanan kependudukan ke dalam satu platform digital.
“Standarisasi data adalah upaya Surabaya dalam memastikan kualitas dan akurasi data kependudukan, untuk itu partisipasi masyarakat dilibatkan dalam proses penyampaian masukan dan pengaduan,” bebernya.
Dijelaskan bahwa, ada beberapa inovasi Adminduk yang diyakini sebagai wujud kepedulian Pemerintah Daerah untuk mewujudkan administrasi kependudukan yang baik diantara aspek dalam analisis ini, Misalnya, Anda mungkin ingin saya fokus pada aspek partisipasi masyarakat, inovasi teknologi, atau dampak sosial dari sistem satu pintu.
Disampaikan olehnya, bahwa disdukcapil Kota Surabaya memiliki motto melayani dengan mudah cepat santun dan sepenuh hati dengan misi memberikan pelayanan administrasi kependudukan yang Prima, dinamis dan humanis.
“Untuk jam operasional mulai hari Senin sampai Kamis jam 07.30 sampai jam 16.00 kemudian hari jumat jam 07.30 masuk sampai jam 17.00. Hari Sabtu juga buka dari jam 8 pagi sampai jam 12.00 siang,” terangnya.
Selain itu lanjutnya, ada beberapa inovasi pelayanan diantaranya adalah (KNG) atau Kelampid New Generation, kemudian ada PUNTADEWA yang ditingkat dari Pendataan Penduduk Non Permanen WNI, kemudian ada E-Sulay yaitu surat elektronik internal disdukcapil.
Inovasi yang lain, Takon Klampid atau Cek Status dari dokumen yang sedang diajukan. ada Kate Pay atau pembayaran menggunakan KIA. Ada layanan yang sangat menarik yaitu layanan Dou Lontong ( lontong balap dan lontong Kupang) artinya layanan untuk Nikah isbat.
Kemudian inovasi lainnya, Aco Eri (Application Center and Online of E Court Registration and integration). KALIMASADA atau kawasan lingkungan sadar adminduk. yang menarik juga ada JEBOL ANDUK artinya jemput bola layanan adminduk.
Hal yang juga sangat penting adalah Contak Center yaitu media dan layanan pengaduan adminduk. ada juga jempol sekti yaitu jemput pelayanan online by system elektronik kependudukan terintegrasi.
Inovasi lainnya juga adalah IKD for banking atau identitas kependudukan digital dan terakhir ada inovasi NASI IKAN atau layanan integrasi data kependudukan dan kependudukan.
Klampid New Generation melayani hampir semua permohonan adminduk yang berbasis web dan mobile app (android) ada fitur Komunikasi untuk mengurangi adanya kesalahan persyaratan dan otomatisasi proses verifikasi akun.
Sedangkan Kete pay jelas dia. KIA sebagai alat transaksi yang bekerjasama dengan Bank Jatim, Bank Indonesia Pemerintah Kota Surabaya dalam rangka membangun ekosistem ekonomi digital guna mendukung upaya mengurangi angka kemiskinan dan angka pengangguran. (Nuansa)