Sumbawa Besar, NuansaNTB.id- Anggota DPRD Kabupaten Sumbawa H Andi Mappeleppui menyoroti situasi terkini kondis laut dan perairan Teluk Saleh Sumbawa yang saat ini tidak baik-baik saja.
Politisi yang juga anggota Fraksi PKS ini meminta kepada Pemerintah Daerah maupu Provinsi NTB yang memiliki kewenangan dalam pengamanan laut untuk turun mengecek perilaku oknum yang merusak habitat alami ikan di bawah laut.
“Kami meminta kepada Pemda Sumbawa maupun Pemprov NTB untuk memperhatikan keamanan laut yang saat ini tidak baik baik saja. Terutama Teluk Saleh harus diperlakukan khusus, harus ada kemauan untuk menjaga keamanan lautnya, menjaga sumber daya alam di bawah laut” ungkapnya kepada media ini, Kamis (05/12/2024).
Ditegaskan H Andi, terhadap pelaku yang telah ditangkap atau pelanggar jangan ada toleransi untuk hukumannya sehingga ada efek jera. “Hukuman yang ada sekarang terlalu ringan (2-3 tahun kadang berjalannya waktu dikurangi menjadi 6-5 bulan) padahal ini adalah termasuk kejahatan sangat serius dan terang-terangan,” jelasnya.
H Andi yang merupakan Anggota Komisi II yang membidangi Kelautan dan Perikanan ini mengakui, baru – baru ini bertemu dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB.
Dirinya telah menyampaikan agar Kita harus menjaga laut agar menjadi rumah ikan yang layak. Mewaspadai penggunaan bahan berbahaya seperti potassium dan Bom untuk menangkap ikan.
“Jadi sangat penting penangkapan ikan dengan baik dan sesuai dengan aturan hukum sehingga sumber daya alam kelautan kita terus lestari,” tegasnya.
Disamping peningkatan perlindungan, ujar H Andi yang juga pernah menjadi pengusaha Ikan hias ekspor impor ini, sangat prihatin apabila sumber daya alam laut, terutama di Teluk Saleh tidak dilindungi. Dirinya berharap harus dilindungi secara lebih ketat.
Penegakan hukum yang tegas bagi Pelaku kejahatan di laut, seperti pencurian ikan atau perusakan lingkungan, harus diberikan hukuman yang berat dan sesuai dengan tindakannya. Tidak ada toleransi untuk pelanggaran hukum.
H Andi mengapresiasi kelompok masyarakat yang masih peduli dengan pemulihan ekosistem laut, Teluk Saleh harus dipulihkan agar menjadi habitat yang baik bagi ikan dan makhluk laut lainnya.
“Keberadaan Pokmaswas bisa diandalkan sebagai mitra pemerintah daerah dalam penanganan laut. Hendaknya dapat kita reaktivasi lagi. Minimal dapat menekan pelaku berkeliaran di darat mengajak masyarakat lainnya untuk merusak laut,” ujarnya.
Selain itu, H Andi juga mengingatkan bahwa ikhtiar menjaga laut adalah menjaga warisan buat anak- anak kita dimasa depan. “Sumber daya alam dibawah laut adalah kekayaan alam yang sangat potensial untuk anak – anak kita kelak. Melestarikannya sama dengan menjaga generasi mendatang.
Sekarang ada upaya membuat Rumpon sebagai Rumah ikan yang layak huni ditengah kondisi rusaknya terumbu karang. Ini juga perlu diperhatikan sehingga ada pilihan solusi bagi nelayan agar tidak melakukan perusakan lingkungan dan menjaga aset laut kita.” pungkasnya. (Nuansa/**)